Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/92165
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorNOVI, Ancah Caesarina-
dc.contributor.advisorHERMANSYAH, Bagus-
dc.contributor.authorWAHYULISWARI, Deuxy Ilma-
dc.date.accessioned2019-08-26T04:14:11Z-
dc.date.available2019-08-26T04:14:11Z-
dc.date.issued2019-08-26-
dc.identifier.nimNIM152010101053-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92165-
dc.description.abstractDiabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia karena gangguan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. DM memiliki banyak komplikasi, salah satunya luka diabetik. Peningkatan kadar gula darah dapat menghambat kerja leukosit sehingga luka dengan mudah menjadi ulkus dan meluas. Manajemen luka diabetik cukup sulit karena adanya pemanjangan fase penyembuhan luka. Pembuatan gel fraksi air ekstrak etanol Umbi bidara upas (Merremia mammosa (Lour.)) diharapkan mampu menjadi pilihan alternatif dalam pengobatan luka diabetik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan vehicles dalam gel fraksi air ekstrak etanol umbi bidara upas (Merremia mammosa (Lour.)) terhadap kepadatan kolagen pada penyembuhan luka diabetik. Penelitian ini menggunakan desain penelitian true experimental design dengan rancangan post test only randomized control group design. Terdapat 24 sampel penelitian yang dihitung berdasarkan rumus Federer yang dibagi menjadi tiga kelompok kontrol yaitu kontrol negatif (akuades), kontrol positif 1 (krim gentamisin 0,1%) serta kontrol positif 2 (gel Bioplacenton) dan empat kelompok perlakuan yaitu kelompok vehicle HPMC, kelompok vehicle Carbopol, dan kelompok vehicle Na CMC. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis vehicles gel fraksi air ekstrak umbi bidara upas, krim gentamisin dan gel Bioplacenton. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kepadatan kolagen kulit tikus. Populasi pada penelitian ini adalah tikus putih (Rattus novergicus) strain wistar jantan usia 2-3 bulan berat 150-220 gram. Pembuatan ekstrak dengan teknik ultrasonikasi kemudian dilanjutkan fraksinasi dengan teknik partisi cair-cair untuk mendapat fraksi air dan dilakukan pembuatan gel dengan vehicles berbeda yaitu HPMC, Carbopol, dan Na CMC Penelitian ini dilakukan 25 hari dimulai adaptasi tikus selama 7 hari, induksi streptozotosin (STZ) 40 mg/kgBB, pemeriksaan glukosa, pemberian luka, dan pemberian perlakuan yang diberikan secara topikal 2 hari sekali selama 10 hari sesuai kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (akuades), kontrol positif 1 (krim gentamisin 0,1%), kontrol positif 2 (gel Bioplacenton®) dan 3 kelompok yaitu gel fraksi air ekstrak umbi bidara upas dengan vehicles HPMC, Carbopol, dan Na CMC. Tikus dikorbankan pada hari ke-25 penelitian dan dilihat kepadatan kolagen pada preparat pewarnaan Masson’s Trichrome dengan perbesaran 400x dalam 6 lapang pandang kemudian diolah menggunakan perangkat lunak imageJ. Uji statistik dilakukan menggunakan uji One Way Anova Post Hoc Fisher’s LSD. Hasil pengamatan kepadatan kolagen didapatkan nilai rata-rata K- (akuades) 24,60%, K+(1) (krim gentamisin 0,1%) 39,07%, K+(2) (gel Bioplacenton) 49,10%, P1 (vehicle HPMC) 52,71%, P2 (vehicle Carbopol) 38,59%, dan P3 (vehicle Na CMC) 54,88%. Hasil uji One Way Anova didapatkan nilai p<0,05 yang menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antarkelompok, sedangkan hasil post hoc Fisher’s LSD menunjukkan kelompok K- dengan K+(1), K+(2), P1, P2, dan P3 memiliki nilai p<0,05 berarti terdapat perbedaan signifikan antarkelompok. Kelompok K+(1) dengan K- dan P3 memiliki nilai p<0,05 berarti terdapat perbedaan signifikan antarkelompok. Kelompok K+(2) dengan K- memiliki nilai p<0,05 berarti terdapat perbedaan signifikan antarkelompok. Kelompok P1 dengan K- dan P2 memiliki nilai p<0,05 berarti terdapat perbedaan signifikan antarkelompok. Kelompok P2 dengan K-, P1, dan P3 memiliki nilai p<0,05 berarti terdapat perbedaan signifikan antarkelompok. Kelompok P3 dengan K-, K+(1), dan P2 memiliki nilai p<0,05 berarti terdapat perbedaan signifikan antarkelompok. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan terdapat pengaruh vehicles dalam gel fraksi air ekstrak etanol Umbi bidara upas (Merremia mammosa (Lour.)) terhadap kepadatan kolagen pada penyembuhan luka diabeti dimana vehicle Na CMC memiliki pengaruh paling tinggi dibanding lainnya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries152010101053;-
dc.subjectDiabetes Mellitus (DM)en_US
dc.subjectkelompok penyakit metaboliken_US
dc.subjectkelompok penyakiten_US
dc.subjectpenyakit metaboliken_US
dc.subjectsekresi insulinen_US
dc.subjectkerja insulinen_US
dc.titlePengaruh Perbedaan Vehicles Dalam Gel Fraksi Air Ekstrak Umbi Bidara Upas (Merremia Mammosa (Lour.)) Terhadap Kepadatan Kolagen Pada Penyembuhan Luka Diabetiken_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Medical

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Deuxy Ilma Wahyuliswari - 152010101053-.pdf1.46 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools