Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/92031
Title: Pengembangan Usaha Welit Dan Dampak Kehidupan Sosial Ekonomi (Studi Pelaku Usaha Welit Dusun Kokapan Desa Rojopolo Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang) Welit Business Development and the Impact of Social Economic Life (Case Study on Kokapan Rojopolo Village Sub District Jatiroto District Lumajang)
Authors: PAIRAN
PUTRA, Decky Pratama
Keywords: USAHA WELIT
PENGRAJIN
HARGA JUAL WELIT
WELIT
Issue Date: 21-Aug-2019
Series/Report no.: 120910301078;
Abstract: 1. Perkembangan usaha welit dimulai pada tahun 1990 dengan jumlah pengrajin sekitar 25 orang dengan harga jual 3500/100 welit. Pada tahun 1997 usaha welit mulai menunjukkan peningkatan berarti degan adanya peningkatkan jumlah pengrajin mencapai 60 orang dengan harga jual welit sekitar 12.000/100 welit. Puncak perkembangan terjadi pada tahun 2013 dimana setiap anggota masyarakat menekuni usaha ini karena permintaan welit yang sangat tinggi dengan harga jual mencapai 25.000/100 welit. Pengrajian welit ditekuni oleh sebagian besar masyarakat Desa Rojopolo Kecamatan Jatiroto Kabupaten Lumajang mampu memproduksi 200-300 lembar welit perhari. Kemampuan pengrajin welit ini disesuaikan dengan waktu atau kesempatan. Hal ini disebabkan kerajinan welit menjadi mata pencaharian utama masyarakat selain bekerja sebagai buruh. Berdasarkan kemampuan rata-rata tersebut maka pengrajin welit memiliki pendapata perhari berkisar Rp. 50.000- 70.000. Besarnya pendapatan pengrajin akan berdampak pada kehidupan soial lainnya. Pendapatan menunjukkan besarnya penghasilan yang diterima dalam memenuhi ebutuhan hidup. Semakin besar pendpatan yang diterima maka akan semakin terpenuhi kebutuhannya. 2. Dampak dari kerajian welit bagi Pelaku Usaha sangatlah beragam naumn dapat disimpulkan pada tiga point yaitu pendapatan, pendidikan, dan kesehatan. Secara umum usaha welit memberikan damapak positif terhadap kehidupan sosial. a. Dampak pada aspek pendapatan adalah terjadinya peningkatan pendapatan yang diterima oleh masyarakat. Rata-rata pendapatan masyarakat berkisar 50.000-70.000 per hari. Masyarakat banyak melakukan renovasi rumah, kepemilikan aset berupa sepeda dan sebagainya. b. Pada aspek pendidikan, dampak yang dimunculkan adalah meningkatnya kesadaran Pelaku Usaha dalam menyekolahkan anak atau anggota keluarga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. c. Pada aspek kesehatan meningkatkan kesadaran dalam menggunakan fasilitas kesehatan seperti memeriksakan diri bila sakit, dll. Kepemilikan jamban, kamar mandi sehingga masayarakat tidak melakukan aktivitas BAB, BAK, mandi, cuci dan sebagainya ke sungai.
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/92031
Appears in Collections:UT-Faculty of Social and Political Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Decky Pratama Putra - 120910301078-.pdf4.08 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools