Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/91945
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorNURTANTO, Dwi-
dc.contributor.advisorUTAMI, Nanin Meyfa-
dc.contributor.authorSUSANTO, Tri-
dc.date.accessioned2019-08-19T07:08:57Z-
dc.date.available2019-08-19T07:08:57Z-
dc.date.issued2019-08-19-
dc.identifier.nimNIM151910301040-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91945-
dc.description.abstractPembangunan infrastruktur dengan material utama beton mutu tinggi yang memiliki faktor air semen rendah mengakibatkan workability tidak maksimal. Selain itu dengan pekerjaan volume beton yang besar banyak membutuhkan tenaga, peralatan dan waktu dalam proses pemadatannya. Self Compacting Concrete (SCC) merupakan inovasi beton yang memiliki workability tinggi sehingga dapat mengalir dan memenuhi bekisting dengan beratnya sendiri tanpa menggunakan alat penggetar serta dapat mempermudah proses pengerjaan. Material SCC tidak jauh berbeda dengan beton konvensional yang terdiri dari semen, agregat kasar, agregat halus, dan air, hanya saja pada SCC terdapat tambahan bahan kimia berupa superplasticizer. Kemampuan menahan beban lentur merupakan suatu kriteria yang menentukan untuk mendesain berbagai elemen struktur, maka dari itu untuk meningkatkan kuat lentur pada penelitian ini digunakan penambahan serat berupa serat fiberglass dan serat gypsum yang dinilai dapat meningkatkan kuat lentur dari penelitian sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian ini berbentuk percobaan yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan kuat lentur dengan penambahan serat terhadap beton SCC. Dalam penelitian ini akan menggunakan superplasticizer sebanyak 1% dari berat semen dan penggunaan serat sebesar 0,5% dari berat beton segar. Benda uji yang digunakan berupa silinder dengan dimensi 10 x 20 cm untuk uji tekan dan tarik belah serta balok berdimensi 15 x 15 x 60 cm untuk uji lentur. Benda uji yang digunakan sebanyak 27 benda uji, pada setiap perlakuan yaitu 3 balok dan 6 silinder. Pada benda uji balok akan ditambahkan 2 tulangan polos dengan 6 mm dan didesain untuk gagal lentur. Pengujian lentur menggunakan metode dua titik pembebanan. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan faktor air semen (fas) sebesar 0,33 serta penambahan serat sebesar 0,5% dari berat beton segar dan penggunaan 1% superplasticizer dari berat semen dapat membuat beton memiliki workability yang baik. Pengujian kuat lentur yang diperoleh dari beton normal SCC, penambahan serat fiberglass dan gypsum berturut – turut sebesar 42693,333 N, 43613,333 N dan 43520 N. Kontribusi kuat lentur yang didapat dari penambahan serat fiberglass meningkat sebesar 2,11%, dan penambahan serat gypsum meningkat sebesar 1,90% dari beton normal SCC.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries151910301040;-
dc.subjectPenambahan Seraten_US
dc.subjectGypsumen_US
dc.subjectFiberglassen_US
dc.subjectSelf Compacting Concreteen_US
dc.subjectSCCen_US
dc.titleKontribusi Penambahan Serat Gypsum Dan Fiberglass Terhadap Kuat Lentur Self Compacting Concrete (SCC)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Tri Susanto-151910301040_.pdf2.74 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools