Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/91184
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Sukatman | - |
dc.contributor.advisor | Anita Widjajanti | - |
dc.contributor.author | ARDANA, Ghanreva Krisna | - |
dc.date.accessioned | 2019-06-11T03:01:56Z | - |
dc.date.available | 2019-06-11T03:01:56Z | - |
dc.date.issued | 2019-06-11 | - |
dc.identifier.nim | 140210402041 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91184 | - |
dc.description.abstract | Pemberitaan hak angket DPR untuk lembaga KPK menjadi topik pembicaraan yang menyita perhatian dan juga mengandung kontroversi. Hal tersebut menjadi pembicaraan di kalangan elit politik, media, maupun masyarakat biasa. Ada tiga hal yang menjadi alasan dalam mengkaji kasus perdebatan hak angket DPR terhadap KPK. 1) Penggunaan bahasa yang digunakan dalam wacana Hak angket DPR terhadap KPK menjadi polemik serta menimbulkan pro kontra di masyarakat. 2) Penggunaan bahasa dalam pemberitaan hak angket DPR terhadap KPK dianggap memiliki tujuan dan maksud tersembunyi. 3) Pemanfaatannya sebagai materi membaca kritis bahasa Indonesia di sekolah. Wacana berita perdebatan hak angket DPR untuk lembaga KPK diteliti dengan menggunakan teori analisis wacana kritis (AWK). Analisis wacana kritis dalam penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis Teun van Dijk. Dipilihnya analisis model van Dijk, karena dianggap sesuai dengan tujuan untuk mengungkap permasalahan yang terjadi tentang hak angket DPR terhadap KPK. Model analisis van Dijk menjelaskan bahwa wacana terbentuk dari tiga dimensi, yaitu teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Dimensi teks adalah strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Dimensi teks dalam penelitian ini dibatasi pada strategi semantik dengan elemen latar, detil, dan maksud. Elemen latar, detil, dan maksud digunakan untuk mendeskripsikan makna yang terkandung pada teks wacana berita hak angket DPR terhadap KPK. Kognisi sosial adalah kognisi melibatkan individu pembuat dalam memahami peristiwa tertentu. Kognisi sosial dalam penelitian ini difokuskan pada ideologi tersembunyi yang terkandung dalam perdebatan kasus hak angket DPR terhadap KPK. Dimensi yang terakhir adalah konteks sosial. Konteks sosial adalah keadaan yang ada di masyarakat sehingga terbentuk sebuah wacana. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian kualitiatif Analisis wacana Kritis (AWK). Rancangan penelitian kualitiatif Analisis wacana Kritis (AWK) dalam penelitian ini menggunakan model analisis wacana kritis model Teun A. van Dijk. Teknik pengumpulan data yang dipilih adalah metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data interaktif dari Miles dan Huberman. Tahapan-tahapannya adalah reduksi data, penyajian data, penarikan data, dan verifikasi temuan. Hasil penelitian tentang analisis wacana kritis perdebatan kasus hak angket DPR terhadap KPK di laman Tempo.co dengan model Analisis Wacana Kritis van Dijk, menunjukan bahwa dalam perdebatan kasus hak angket DPR terhadap KPK terdapat konteks sosial yang menyertai wacana, strategi semantik, dan ideologi tersembunyi. Pertama, konteks sosial yang terdapat dalam perdebatan kasus hak angket DPR terhadap KPK adalah konteks sosial politik, konteks sosial hukum, dan konteks sosial budaya. strategi semantik yang terdapat dalam perdebatan kasus hak angket DPR terhadap KPK adalah latar, detil, dan maksud. Ideologi yang terdapat dalam perdebatan kasus hak angket DPR terhadap KPK di laman Tempo.co adalah ideologi politik, prinsip kemanusiaan, dan prinsip keadilan, dan ideologi tersembunyi tentang pihak yang pro dan kontra kasus hak angket DPR terhadap KPK. Analisis wacana kritis perdebatan kasus hak angket DPR terhadap KPK juga sebagai alternatif materi pembelajaran bahasa Indonesia yakni membaca kritis. Analisis wacana kritis perdebatan kasus hak angket DPR terhadap KPK menjadi pembelajaran pembelajaran bahasa Indonesia kelas X dengan KD: 3.3 Menganalisis struktur, isi, kebahasaan teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca dan 4.3 Mengembangkan isi dan kebahasaan teks eksposisi yang didengar dan atau dibaca. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | Hak Angket DPR | en_US |
dc.subject | KPK | en_US |
dc.subject | Tempo.co | en_US |
dc.title | Analisis Wacana Kritis Perdebatan Kasus Hak Angket DPR terhadap KPK di Laman Tempo.co | en_US |
dc.type | Undergraduat Thesis | en_US |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Teacher Training and Education |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Ghanreva Krisna Ardana-140210402041(Autosaved).pdf | 1.51 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools