Penilaian Kinerja Proyek Pembangunan Rumah Susun Tingkat Tinggi Pasar Rumput, Jakarta Selatan dengan Metode Earned Value Analysis (Performance Assessment of Apartment Development Projects with Earned Value Analysis Method)

Abstract

Pembangunan Proyek Rusun Tingkat Tinggi Pasar Rumput merupakan sebuah proyek yang diproyeksikan untuk mengatasi permasalahan tempat tinggal di DKI Jakarta dengan kondisi lahan yang terbatas. Pembangunan bangunan bertingkat tinggi memerlukan pengelolaan untuk mengatur segala sumber daya secara efektif dan efisien untuk mencapai target yang diharapkan perusahaan, sehingga suatu proyek dituntut memiliki kinerja yang baik. Pelaporan bulanan pada bulan ke-16 dari proyek Pasar Rumput telah terealisasi 35,89% dari progres rencana 37,13%. Berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini akan menganalisis kinerja proyek Rusun Pasar Rumput dengan metode Earned Value Analysis. Metode Earned Value Analysis dapat menggambarkan kinerja proyek Rusun Pasar Rumput secara progresif serta dapat memprediksi biaya dan waktu penyelesaian proyek. Tahapan analisis Earned Value ini antara lain: (1) Mengumpulkan data-data seperti laporan bulanan, daftar harga satuan, time schedule, Bill of Quantity. (2) Menghitung biaya aktual dan overhead yang dikeluarkan tiap bulan. (3) Menghitung nilai ACWP, BCWP dan BCWS. (4) Setelah diketahui ketiga elemen tersebut kemudian dilakukan analisis dengan menghitung nilai SPI dan CPI. (5) Menghitung biaya dan waktu penyelesaian proyek. Hasil analisis Earned Value pada bulan ke-16 didapatkan nilai SPI sebesar 0,9662 dan nilai CPI sebesar 0,9868. Perkiraan biaya untuk menyelesaikan proyek adalah sebesar Rp. 954.735.038.109,- dengan durasi untuk menyelesaian proyek selama 854 hari. Berdasarkan hasil perhitungan nilai SPI dan CPI diketahui bahwa proyek mengalami keterlambatan selama 13 hari sehingga perlu dilakukan percepatan. Tahap pekerjaan sisa yang belum terselesaikan pada proyek Rusun Pasar Rumput adalah sekitar 64% yang meliputi pekerjaan persiapan, struktur, arsitektur, mekanikal dan elektrikal serta pekerjaan Landscape. Analisis percepatan dihitung dengan metode Crashing pada pekerjaan sisa dengan alternatif penambahan 1 jam lembur. Proses Crashing dilakukan pada pekerjaan yang berada pada jalur kritis. Hasil percepatan dengan metode Crashing didapatkan biaya optimum penyelesaian proyek sebesar Rp. 947.483.218.129,- dari biaya normal Rp. 921.519.944.000,- dan durasi optimum selama 825 hari dari durasi normal 841 hari.