Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/91050
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSIDIQ, Mahfudz
dc.contributor.authorSANUWAR, Son Haji
dc.date.accessioned2019-05-31T07:15:46Z
dc.date.available2019-05-31T07:15:46Z
dc.date.issued2019-05-31
dc.identifier.nimNIM140910301028
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91050
dc.description.abstractKonflik harta gono-gini yang terjadi pada masyarakat Madura, umumnya bisa diselesaikan dengan peran kyai, Masyarakat Madura sebagai masyarakat dengan keberagamaan yang kuat tetapi sekaligus dianggap nyaris lekat dengan tradisi atau budaya yang tidak selamanya mencerminkan nilai-nilai Islam. Sehingga secara prinsipil kebergamaan yang belum mampu mengembangkan nilai etika-religius yang bersifat perenia secara optimal. Pencitraan masyarakat Madura sebagai komunitas yang sangat memperlihatkan nilai-nilai keagamaan seberapapun sederhananya. Kyai merupakan status yang dihormati dengan seperangkat peran yang dimainkannya dalam masyarakat. Sebagai akibat dari status dan peran yang disandangnya, ketokohan dan kepempinan Kyai telah menunjukan betapa kuatnya kecakapan dan pancaran kepribadian dalam memimpin masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana seorang kyai membangun peran strategis sebagai pemimpin masyarakat non-formal melalui komunikasi intensif dengan masyarakat. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dan jenis penelitian menggunakan studi kasus. Penentuan informan dalam penelitian menggunakan teknik purposive. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa Peran kyai dalam upaya penyelesaian masalah pembagian harta gono-gini melalui mediasi kyai ini memiliki makna yang sangat penting, karena kyai dalam masyarakat wilayah ini memiliki kedudukan yang sangat dihormati dan pusat rujukan kebenaran (patron). Keadaam yang seperti ini memenuhui aspek sosial masyarakat. Sedangkan symbol-simbol Islam seperti ; masjid, Al-Quran merupakan symbol yang diyakini sebagai perwujudan spek teologis atau keyakinan. Kemudian upaya yang dilakukan oleh bapak kyai dan menggunakan tahapan-tahapan sebagai berikut : Pertama, membangun hubungan harmoni antar pihak. Kedua, menggali informasi tentang pihak. Ketiga, alternatif kyai dalam memberikan solusi. Keempat, menawarkan kesepakatan antar pihak.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries140910301028;
dc.subjectHARTA GONO-GINIen_US
dc.subjectPERAN KYAIen_US
dc.titleUpaya Penyelesaian Masalah Pembagian Harta Gonogini Melalui Peran Kyai (Studi Deskriptif Pada Tiga Keluarga Di Desa Kendit Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Social and Political Sciences

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Son Haji Sanuwar-140910301028.pdf3.06 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools