Pengorganisasian Kelompok Swadaya Masyarakat Ekonomi Mikro Berbasis Perempuan (Studi Deskriptif Di Desa Pesanggrahan Situbondo) “Organizing of Micro Economic Social Community Based on Women” (Descriptive Study in Pesanggrahan Situbondo)

Abstract

Perempuan seringkali diartikan sebagai makhluk yang lemah dan hanya bisa bergantung pada suami mereka. Anggapan semacam ini akan memberikan dampak yang sangat besar terhadap kaum perempuan yang dianggap tidak bisa berbuat apa-apa tanpa suami mereka, selain itu bagi perempuan yang hidup tanpa suami mereka baik yang sudah meninggal atau dicerai, ia harus mampu menghidupi anak dan keluarganya. Seringkali dalam suatu masyarakat perempuan hanya dipandang menurut peran reproduksi semata, yaitu perempuan hanya sebagai subjek yang mengandung, melahirkan, dan menyusui, namun juga membesarkan. Selain itu perempuan dibebani tugas merawat rumah tempat tinggal mereka. Feminisme liberal mengajarkan perempuan untuk bertindak secara mandiri dan individualis, dan selalu berusaha menyadarkan bahwa kaum perempuan adalah kaum yang tertindas, dan melakukan pekerjaan domestik adalah hal yang tidak produktif. Teori ini bertumpu pada kebebasan dan kesetaraan juga memiliki kemampuan yang setara dengan laki-laki. Menurut Betty Friedan, perempuan kelas menengah yang menjadi ibu rumah tangga merasa hampa dan muram, sehingga mereka menghabiskan waktunya untuk berbelanja dan mempercantik diri juga memuaskan nafsu suami. Friedan menawarkan solusi untuk perempuan kelas menengah yaitu kembali ke sekolah dan berkontribusi dalam ekonomi keluarga namun juga berfungsi sebagai ibu rumah tangga (eprints.umm.ac.id). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisa, dan mendeskripsikan pengorganisasian dari Kelompok Swadaya Masyarakat melalui program SPP dalam menjalankan usaha Ekonomi Mikro di Desa Pesanggrahan Kecamatan Jangkar. Rumusan Masalah dari penelitian ini adalah bagaimana Pengorganisasian kaum perempuan dalam program SPP (Simpan Pinjam Khusus Perempuan) di Desa Pesanggrahan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan setting penelitian Desa Pesanggrahan Kecamatan Jangkar Kabupaten Situbondo. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Untuk memperoleh keabsahan data tekhnik triangulasi. Selanjutnya dilakukan analisis data dimulai dari pengumpulan data, pengolahan data yang meliputi kategorisasi data persubbab, kemudian dilakukan penafsiran data dengan teori dan konsep yang sesuai untuk kemudahan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan di Desa Pesanggrahan memiliki peran yang sangat besar untuk kemajuan perekonomian Desa. Hal tersebut terlihat pada saat kaum perempuan mengikuti Program Simpan Pinjam Khusus Perempuan yang merupakan salah satu Program dari PNPM Mandiri Perdesaan. Melalui kegiatan usaha, Program SPP bisa menciptakan sebuah kesetaraan diantara masyarakat Desa Pesanggrahan misalnya kesetaraan dari faktor usia, pendidikan, agama, dan jenis kelamin. Dalam Program ini tidak ada pembedaan antara yang miskin dengan yang kaya, yang tua dengan yang muda asal masih dalam usia produktif, yang beragama islam dengan agama lain, dan yang berpendidikan rendah dengan yang berpendidikan tinggi. Antusiasme masyarakat serta pemerintah Desa Pesanggrahan sangat tinggi terhadap Program ini. Perubahan yang nampak adalah dulunya perempuan hanya bisa mengurus rumah tangga saja, tapi saat ini kaum perempuan juga bisa berwirausaha. Selain itu, diberikannya akses untuk kaum perempuan dari sektor domestik menuju sektor publik, menjadikan kedudukan kaum perempuan menjadi setara dengan kaum laki-laki. Melalui program SPP ini pula, bentuk partisipasi, demokrasi, transparansi, akuntabilitas, dan kesetaraan yang selama ini menjadi permasalahan dalam lingkungan masyarakat Desa Pesanggrahan terutama bagi kaum perempuan yang terkungkung dalam adat istiadat.