Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/90873
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | ROSYIDI, Viddy Agustian | - |
dc.contributor.author | FATMASARI, Qurnia Wahyu | - |
dc.date.accessioned | 2019-05-14T03:44:59Z | - |
dc.date.available | 2019-05-14T03:44:59Z | - |
dc.date.issued | 2019-05-14 | - |
dc.identifier.nim | NIM132210101004 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90873 | - |
dc.description.abstract | Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang relatif tidak stabil, memiliki elektron yang tidak berpasangan sehingga bersifat reaktif (Erawati, 2012). Radikal bebas yang berlebih dinetralisir oleh antioksidan. Salah satu antioksidan eksogen alami adalah biji ketumbar (Coriandrum sativum L.) yang diolah menjadi minyak biji ketumbar (Coriander oil). Biji ketumbar kering mengandung 0,03-2,6% minyak atsiri dengan linalool sebagai komponen utama (Mahendra dan Bisht, 2011). Menurut Samojlik dkk. (2010), minyak biji ketumbar berpotensi sebagai antioksidan dengan nilai IC 50 sebesar 53,5 µL/mL. Menurut Ramadan dan Moersel (2006), minyak biji ketumbar lebih efektivif dalam menghambat radikal bebas dibandingkan minyak jintan hitam, biji kapas, kacang tanah, bunga matahari, kenari, biji lin, zaitun, dan biji niger. Minyak biji ketumbar tersebut berpotensi untuk dikembangkan menjadi suatu bentuk sediaan topikal untuk mendapat efikasi maksimal dari zat aktif dan pilihan bentuk sediaan yang baik. Penggunaan minyak atsiri memiliki beberapa kekurangan, yaitu sulit menembus kulit sehingga menimbulkan ketidaknyamanan saat digunakan, mudah menguap dan terdekomposisi oleh panas, kelembaban udara, cahaya, maupun oksigen sehingga menyebabkan bioavailabilitas minyak atsiri akan menurun. Bahan aktif berupa minyak atsiri perlu diformulasikan dalam bentuk sediaan yang mudah diaplikasikan dan lebih stabil, seperti nanoemulsi. Nanoemulsi akan mengenkapulasi bahan aktif minyak atsiri sehingga tidak mudah menguap dan lebih stabil. Selain itu, ukuran partikel nanoemulsi yang kecil menjadikan sediaan memiliki luas permukan yang besar sehingga dapat meningkatkan penetrasi dan availabilitas dari bahan aktif (Bilia dkk, 2014). Surfaktan merupakan salah satu komponen penting dalam formulasi nanoemulsi yang berfungsi untuk menurunkan tegangan permukaan antara dua cairan yang tidak bercampur. Surfaktan yang digunakan adalah Tween 80, surfaktan non ionik yang bersifat non toksik dan non iritatif. Penggunaan surfaktan dikombinasikan dengan kosurfaktan untuk menghasilkan ukuran partikel lebih kecil dan lebih stabil. Kosurfaktan yang digunakan adalah PEG 400, surfaktan non inonik dan bersifat non iritatif yang berpotensi meningkatkan penetrasi sehingga dapat meningkatkan difusi obat melalui kulit. Berdasarkan hasil penelitian, Tween 80 dan PEG 400 memberikan pengaruh terhadap transmitan, viskositas, dan aktivitas antioksidan. Tween 80 dan interaksi antara Tween 80 dan PEG 400 memiliki pengaruh menurunkan nilai transmitan sedangkan PEG 400 memiliki pengaruh meningkatkan nilai transmitan nanoemulsi minyak biji ketumbar. Tween 80 memiliki pengaruh meningkatkan nilai viskositas sedangkan PEG 400 dan interaksi antara Tween 80 dan PEG 400 memiliki pengaruh menurunkan nilai viskositas nanoemulsi minyak biji ketumbar. Tween 80 memiliki pengaruh meningkatkan nilai persen inhibisi sedangkan PEG 400 dan interaksi antara Tween 80 dan PEG 400 memiliki pengaruh menurunkan nilai persen inhibisi nanoemulsi minyak biji ketumbar. Hasil analisis menggunakan Design Expert 11.0.0.5 trial menghasilkan formula optimum nanoemulsi minyak biji ketumbar dengan komposisi Tween 80 sebesar 30% dan PEG 400 sebesar 10%. Karakteristik fisik formula optimum nanoemulsi minyak biji ketumbar, yaitu tipe nanoemulsi minyak dalam air dengan nilai transmitan 99,037%; bobot jenis 1,036 g/mL; viskositas 101,710 mPa.s; pH 6,28; ukuran partikel rata-rata 17,7 nm; dan bersifat monodispersi dengan indeks polidispersi sebesar 0,367, stabil, dan memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC 50 sebesar 199,176 ppm. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 132210101004; | - |
dc.subject | Radikal bebas | en_US |
dc.subject | Minyak Biji Ketumbar | en_US |
dc.title | Optimasi Tween Dan Peg dalam Nanoemulsi Minyak Biji Ketumbar (Coriandrum Sativum L.) sebagai Antioksidan | en_US |
dc.type | Undergraduat Thesis | en_US |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Pharmacy |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Qurnia Wahyu Fatmasari - 132210101004.pdf | 5.1 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools