Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/90849
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorWURYANINGSIH, Emi Wuri-
dc.contributor.advisorSETIOPUTRO, Baskoro-
dc.contributor.authorARIANI, Sri-
dc.date.accessioned2019-05-10T07:00:58Z-
dc.date.available2019-05-10T07:00:58Z-
dc.date.issued2019-05-10-
dc.identifier.nim142310101005-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90849-
dc.description.abstractTB paru adalah penyebab utama morbiditas dibanyak negara, oleh karena itu pemahaman mengenai dampaknya terhadap ku dan kepatuhan minum obat dari pasien TB paru di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. Tujuan penelitian ini yaitu mengidentifikasi hubungan kepatuhan minum obat dengan kualitas hidup pasien tuberkulosis paru di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. Desainpenelitianobservasi analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan total sampling pada pasien TB paru yang sedang menjalani pengobatan kategori 1 pada bulan Desember 2017- Mei 2018 di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. Terdapat 44 pasien, namun hanya 40 pasien yang menjadi sampel penelitian dengan mempertimbangkan kriteria ekslusi. Kepatuhan minum obat diukur menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF dan kepatuhan minum obat dengan kuesioner MMAS-8. Hasil deskriptif diperoleh gambaran kepatuhan minum obat pasien TB paru di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember sebagian besar sudah patuh (70%). Namun kualitas hidup masih rendah yaitu skor rata-rata 46,87 (0- 100). Skor tertinggi pada indikator psikologis 50,40 (0-100) dan terendah indikator hubungan sosial 41,22 (0-100). Analisis korelasi tidak menemukan adanya hubungan yang signifikan antara kepatuhan minum obat dengan kualitas hidup (p= 0,10; r=1.00). Pada analisis hubungan kepatuhan minum obat dengan indikator kualitas hidup yaitu kesehatan fisik (nilai p= 0,44; r= 0,12), psikologis (nilai p= 0,58; r= 0,09), hubungan sosial (nilai p= 0,09; R= 0,26), dan lingkungan (nilai p= 0,13; r= 0,24), diperoleh hasil tidak ada hubungan yang signifikan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan perhatian kedepannya untuk meningkatkan kualitas hidup pasien TB paru. Kualitas hidup merupakan aspek kesehatan yang luas, sehingga kepatuhan bukan satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien TB paru. Meskipun kepatuhan tidak memiliki hubungan dengan kualitas hidup, namun kepatuhan minum obat sangat penting, kaitannya untuk keberhasilan pengobatan TB, dengan hasil akhir meningkatkan kesehatan pasien TB paru dan pasien TB paru memiliki kualitas hidup yang baik untuk membangun pikiran positif.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectTuberkulosis Paruen_US
dc.subjectKualitas hidupen_US
dc.subjectKepatuhan minum obaten_US
dc.subjectPasien tuberkulosisen_US
dc.subjectKeperawatanen_US
dc.titleHubungan Kepatuhan Minum Obat dengan Kualitas Hidup Pasien Tuberkulosis Paru di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Nursing

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Sri Ariani-142310101005.pdf5.7 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools