Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/90568
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorANDIANTO, Mujiman Rus-
dc.contributor.advisorHUSNIAH, Furoidatul-
dc.contributor.authorPRATIWI, Indah Dwi-
dc.date.accessioned2019-04-22T06:47:03Z-
dc.date.available2019-04-22T06:47:03Z-
dc.date.issued2019-04-22-
dc.identifier.nim120210402033-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90568-
dc.description.abstractBasanan merupakan salah satu seni sastra lisan daerah yang dimiliki oleh masyarakat Using Banyuwangi. Basanan termasuk dalam ragam puisi lisan Using yang didalamnya mengandung unsur sampiran dan isi. Cara untuk melestarikan basanan supaya tetap terjaga dan dapat dirasakan oleh generasi ke generasi adalah dengan cara tetap melaksanakan tradisi, salah satunya tradisi perang bangkat. Tradisi perang bangkat adalah prosesi atau upacara pernikahan yang terdapat dalam tradisi masyarakat Using. Basanan dalam prosesi perang bangkat dituturkan oleh tukang nyalamaken penganten / nyadoaken penganten, yaitu pada saat prosesi temu manten. Penuturan basanan dalam prosesi ini memang tidak terlalu banyak, dikarenakan tukang nyalamaken penganten tersebut melontarkan secara spontan untuk menyampaikan suatu nasihat dan maksud tertentu. Pemilihan kata atau diksi dalam penuturan basanan perlu diperhatikan oleh tukang nyalamaken penganten (penutur), karena setiap basanan yang dituturkan menyimpan pesan-pesan yang akan disampaikan oleh penutur kepada masyarkat, khususnya kepada calon pengantin. Oleh sebab itu, tidak sembarang kata dapat dituturkan, melainkan penutur harus memilih kata yang selaras, indah, dan sarat akan makna. Berdasarkan pertimbangan dari pemilihan kata atau diksi tersebut, maka di dalam penelitian ini dibahas mengenai: (1) diksi dalam basanan terkait dengan daya bayang, (2) diksi dalam basanan terkait dengan tuntutan rima, (3) diksi dalam basanan terkait tema dan amanat, serta (4) relevansi basanan dengan mata pelajaran bahasa Using di SD. Jenis dan rancangan dalam penelitian ini adalah kualitatif stilistika. Lokasi penelitian di desa Gombeng Sari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi. Sasaran penelitian adalah tuturan dalam basanan serta pemilihan diksi yang berkaitan dengan pola pengimajian atau daya bayang, rima, tema dan amanat, serta relevansinya dalam materi pembelajaran pantun di SMP. Sumber data diperoleh dari tuturan basanan saat prosesi perang bangkat dan wawancara dengan beberapa informan yang telah memenuhi kriteria. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dokumentasi, dan transkripsi dan terjemahan. Analisis data dalam penelitian menggunakan model Miles dan Huberman, yaitu: (1) reduksi data, merangkum dan menganalisis data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Informan, kemudian diklasifikasikan dengan cara penomoran guna memudahkan dalam pengolahan data, (2) penyajian data, data disajikan dalam bentuk tabel matriks sesuai dengan fokus penelitian dalam rumusan masalah, (3) penarikan kesimpulan dan verifikasi temuan, yakni penarikan kesimpulan berdasarkan hasil dari resuksi dan penyajian data, yang kemudian di verifikasi atau dicek secara berulang guna mendapatkan hasil data yang valid. Hasil dan pembahasan mengenai: (1) diksi berkaitan dengan daya bayang atau imaji dalam basanan diperoleh hasil: (a) terdapatan keterkaitan diksi dengan pengimajian penataan kata berbentuk simbolik, (b) terdapat keterkaitan diksi dengan pengimajian penataan penjajaran pararelisme, (c) terdapat keterkaitan diksi dengan pengimajian penataan kata repetisi. (2) diksi berkaitan dengan rima dalam tuturan basanan memiliki pola rima akhir yang dominan, yakni rima kembar atau rata, namun juga terdapat rima tengah yang terletak pada data nomor (1), (2), dan (5); (3) diksi berkaitan dengan tema dan amanat dalam tuturan basanan diperoleh: (a) data basanan nomor 1 dan 5, diklasifikasikan ke dalam basanan bertema organik(man as photoplasma), karena di dalam kedua basanan tersebut penutur memberikan nasihat atau petuah kepada kedua mempelai melalui tutran basanan, (b) data basanan nomor 2 dan 3 diklasifikasikan ke dalam tema fisik (man as molecul), dikarenakan di dalam kedua basanan tersebut penutur ingin memberikan gambaran mengenai perasaan tertarik atau perasaan senang kepada lawan jenis, yang disampaikan melalui tuturan basanan, (c) data basanan nomor 4 diklasifikasikan ke dalam tema ketuhanan (divine), karena di dalam basanan tersebut, penutur memberitahuakan akan pentingnya menjalankan suatu prosesi perang bangkat secara keseluruhan dan sesuai dengan kebiasaan yang diturunkan oleh nenek moyang kepercayaan masyarakat Using. Amanat dalam suatu karya sastra amanat biasanya tidak langsung tersurat, melainkan tersirat; dan (4) relevansi basanan Using dengan mata pelajaran bahasa Using di SD kelas IV Saran kepada: (1) Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, yakni untuk lebih memfokuska menyebarkan dan menanamkan warisan-warisan budaya yang dimiliki kepada para generasi muda. (2) guru bahasa mata pelajaran muatan lokal bahasa Using, hasil penelitian ini dapat dijadikan tambahan informasi dalam acuan pembelajaran terkhusus untuk materi pembelajaran basanan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectPendidikan Bahasa Indonesiaen_US
dc.subjectDiksi puisien_US
dc.subjectSastra lisanen_US
dc.subjectBasananen_US
dc.subjectPuisi lisan Usingen_US
dc.subjectPuisi usingen_US
dc.titleDiksi dalam Basanan Using dan Relevansinya dengan Mata Pelajaran Bahasa Using di SDen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Indah Dwi Pratiwi-120210402033.pdf5.49 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools