Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/90498
Title: | Pemanfaatan Limbah Cangkang Kupang (Corbula Faba) Teraktivasi Termal Sebagai Adsorben Logam Kromium (Cr 6+ ) (Studi Pada Limbah Cair Industri Batik Al-Huda Di Kabupaten Sidoarjo) |
Authors: | MOELYANINGRUM, Anita Dewi NINGRUM, Prehatin Trirahayu PRIDYANTI, Dini Dwi |
Keywords: | Industri batik limbah cair |
Issue Date: | 15-Apr-2019 |
Series/Report no.: | 132110101059; |
Abstract: | Industri batik merupakan salah satu industri yang menjadi penopang perekonomian di Indonesia. Proses pembuatan batik tidak terlepas dari adanya limbah cair. Semakin banyak kain batik yang diproduksi, maka limbah yang dihasilkan juga akan semakin tinggi. Limbah cair yang dihasilkan industri batik mengandung logam berat, salah satunya adalah logam kromium (Cr 6+ ). Logam kromium merupakan logam yang memiliki daya racun tinggi. Bahaya terpapar kromium dapat mengakibatkan iritasi mata, radang selaput lendir, bronkitis, dan kanker paru-paru. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk meminimalisir kandungan kromium (Cr 6+ ) dalam limbah cair batik. Adsorpsi merupakan salah satu metode yang umum digunakan dalam mengikat logam berat pada limbah cair industri tekstil karena ramah lingkungan dan relatif mudah. Kalsium karbonat (CaCO 3 ) merupakan bahan yang sesuai untuk mengikat senyawa toksik berupa logam berat. Kupang dapat diolah menjadi berbagai macam olahan makanan seperti lontong kupang, petis kupang, dan krupuk kupang. Dari berbagai macam olahan tersebut yang dimanfaatkan hanya dagingnya saja, sedangkan cangkang kupang dibuang dan menjadi limbah. Di sisi lain cangkang kupang dapat dimanfaatkan sebagai adsorben dalam menyerap logam berat kromium (Cr 6+ ). Cangkang kupang berpotensi sebagai adsorben karena memiliki kandung kalsium karbonat (CaCO 3 ) yang cukup tinggi yaitu sebesar 98%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh serbuk cangkang kupang sebagai adsorben logam kromium (Cr 6+ ) pada limbah cair batik. Penelitian ini merupakan penelitian True Eksperimental Design dengan bentuk Posttest Only Control Group Design. Tahap pertama yang dilakukan adalah membuat serbuk cangkang kupang berukuran 200 mesh, kemudian serbuk tersebut diaktivasi secara termal dengan suhu 800 o C selama 6 jam menggunakan furnace. Limbah cair yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu 12 liter. Limbah tersebut dibagi menjadi empat kelompok, dimana tiap kelompok terdiri dari 6 replikasi. Kelompok pertama yaitu kelompok kontrol (K), kelompok kedua yaitu kelompok yang mendapat penambahan serbuk cangkang kupang sebesar 2 gr/0,5 L (P 1 ), kelompok ketiga mendapat penambahan serbuk cangkang kupang sebesar 4 gr/0,5 L (P 2 ), dan kelompok keempat mendapat penambahan serbuk cangkang kupang sebesar 6 gr/0,5 L (P 3 ). Setiap sampel diaduk dengan kecepatan 360 rpm menggunakan magnetic stirrer selama 10 menit, kemudian didiamkan selama 110 menit. Hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa kandungan kromium (Cr 6+ ) pada air limbah industri batik melebihi baku mutu yaitu 3,22 mg/L, hal ini disebabkan karena pihak industri tidak melakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum limbah cair dibuang ke lingkungan. Penelitian eksperimen ini memiliki data berdistribusi normal sekaligus homogen. Hasil uji anova menunjukkan bahwa ada perbedaan antar kelompok. Kelompok P 3 memiliki tingkat rata-rata penyerapan yang paling tinggi yaitu 2,00 mg/0,5 L dengan presentase 47,64%. Hal tersebut menunjukkan bahwa penambahan serbuk cangkang kupang terbukti dapat mengikat logam kromium (Cr 6+ ) pada limbah cair batik. Oleh karena itu, saran bagi pihak industri adalah menggunakan serbuk cangkang kupang teraktivasi sebagai bahan adsorben kadar kromium (Cr 6+ ) pada limbah cair batik sebelum dibuang ke lingkungan. Saran bagi penelitian selanjutnya yaitu perlu mempertimbangkan penambahan massa serbuk cangkang kupang yang sesuai dan memperhatikan variabel lain seperti pH, kecepatan pengadukan, waktu kontak, dan konsentrasi logam sehingga diperoleh hasil penyerapan kadar kromium (Cr 6+ ) dibawah baku mutu air limbah (BMAL) yang sudah ditetapkan yaitu 1,0 mg/L. Selain itu perlu dilakukan uji coba regenerasi serbuk cangkang kupang dengan metode desorpsi agar bisa dilakukan reuse adsorben. |
URI: | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90498 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Public Health |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Dini Dwi Pridyanti - 132110101059.pdf | 2.26 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools