Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/90479
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorIstiqomah, Noor Indriana-
dc.date.accessioned2019-04-15T04:07:15Z-
dc.date.available2019-04-15T04:07:15Z-
dc.date.issued2019-04-15-
dc.identifier.isbn978-602-5617-72-0-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90479-
dc.descriptionProsiding 1st Annual Agricultural Health Nursing Seminar 2018en_US
dc.description.abstractLatar Belakang: Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional (SKRTN) menunjukkan dalam 10 tahun terakhir angka kematian akibat Penyakit Jantung Koroner (PJK) cenderung mengalami peningkatan dari 16% pada tahun 1991, melonjak menjadi 26,4% di tahun 2001. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat. Untuk menekan efek merugikan dari PJK harus ditemukan cara mencegah timbulnya PJK secara dini, antara lain melalui deteksi dini risiko terjadinya PJK. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui risiko PJKpada masyarakat diKabupaten Lumajang.Metode: Desain penelitian adalah korelasi.Populasi penelitian adalah masyarakat Lumajang.Sampel penelitian adalah masyarakat yang mendatangi pemeriksaan yang diadakan oleh peneliti, berumur 25–64 tahun, dan bersedia menjadi responden penelitian. Total sampel sebanyak 109 orang.Variabel dependen adalah risiko PJK, variabel independen adalah faktor usia, merokok, DM, tekanan darah, IMT, aktivitas fisik. Data dianalisis menggunakan Pearson’s Chi Square dengan taraf signifikansi ≤ 0.05. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 35.8% berisiko tinggi PJK, 33.9% risiko sedang, dan 30.3% risiko rendah. Faktor yang berpengaruh terhadap risiko PJK adalah umur (p=0.000), tekanan darah (p=0.000), kebiasaan merokok (p=0.015), dan aktivitas fisik (p= 0.008). Hasil penelitian juga menunjukkan tidak terdapat perbedaan besarnya risiko PJK pada berbagai letak geografis responden (p=0.105). Kesimpulan: Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa umur, tekanan darah, kebiasaan merokok, dan aktivitas fisik berpengaruh terhadap risiko PJK. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas area penelitian, responden agar melakukan tindakan sesuai risiko, yaitu “pertahankan” bagi risiko rendah, “atasi” bagi risiko sedang, dan “periksa ke dokter” bagi risiko tinggi. Perawat diharapkan memberikan motivasi perubahan gaya hidup dan melakukan tindak lanjut pada individu yang sudah berisiko.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectrisikoen_US
dc.subjectPenyakit Jantung Koroneren_US
dc.titleRisiko Terjadinya Penyakit Jantung Koroner pada Masyarakat Lumajangen_US
dc.typeProsidingen_US
Appears in Collections:LSP-Conference Proceeding

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
F. Kep_Prosiding_Noor Indriana I_Risiko Terjadinya Penyakit Jantung Koroner.pdf1.42 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.