Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/90476
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Mashuri, Mashuri | - |
dc.contributor.author | Abidin, Zainal | - |
dc.contributor.author | Abdillah, Achlish | - |
dc.date.accessioned | 2019-04-15T04:02:36Z | - |
dc.date.available | 2019-04-15T04:02:36Z | - |
dc.date.issued | 2019-04-15 | - |
dc.identifier.isbn | 978-602-5617-72-0 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90476 | - |
dc.description | Prosiding 1st Annual Agricultural Health Nursing Seminar 2018 | en_US |
dc.description.abstract | Latar belakang: Gigitan ular merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi di negara tropis dan subtropis. Pada tahun 2009, WHO memasukkan gigitan ular dalam daftar neglected tropical disease dan sampai sekarang tetap sebagai masalah kesehatan masyarakat global. Mayoritas penduduk Indonesia bekerja dibidang pertanian dianggap sebagai populasi berisiko tinggi untuk terkena gigitan ular.Di Indonesia tidak ada laporan epidemiologi.Nasional yang tersedia disebabkan oleh sistem pelaporan yang kurang akurat. Gigitan ular dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan lokal, nekrosis sel perdarahan dalam, hilangnya fungsi dari otot, pembengkakan, penurunan tekanan darah, kerusakan pada kornea, iritasi dan bengkak pada daerah uvea, dan pecahnya sel darah merah yang berakhir dengan luka kronis (Niasari, 2003). Tujuan penelitian pada studi kasus ini adalah untuk mengeksplorasi efektifitas penggunaan zat aktif “Dalethyne” pada luka kronis akibat gigitan ular, dengan menggunakan metode observasi tahap penyembuhan luka dengan jumlah sampel satu responden.Metode: Desain penelitian menggunakan desain deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif (Soekidjo Notoatmodjo, 2012). Desain deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk menguraikan tentang efektivitas penggunaan zat aktif “dalethyne” pada luka kronis akibat gigitan ular di tempat praktik mandiri perawat “Mashuri” Tanjungrejo, Wuluhan, Jember tahun 2018.Sebagaimana kasus berikut : Tn. R, 72 tahun dengan luka pada punggung tangan sebelah kiri akibat tergigit ular 15 belas hari yang lalu saat hendak mengairi lahan pertanian milik tuannya. Dari hasil pengkajian pada luka didaptkan luas luka ≤ 50 cm 2, , Jari tengah nekrosis, dasar warna luka kuning kehitaman dan hasil pemeriksaan Gula Darah Acak 102 mg/dl, selama ini luka hanya dirawat oleh dirinya sendiri sambil menunggu jadwal operasi di Rumah Sakit yang sering kali ditunda.Management Luka: Perawatan luka dilakukan tiap hari selama 2 bulan meliputi: 1) cleansing dengan NaCl 0,9%, dan larutan savlon, 2) debridement (sharp debridement), 3) dressing menggunakan Dermozon yang berisi zat aktif “dalethyine” sebagai primary dressing, dan melolin serta kassa steril dengan dibebat menggunakan perban gulung sebagai secondary dressing. Selain itu pasien juga dilatih ROM pasif dan aktif pada jari-jari tangannya yang masih utuh untuk menghindari kontraktur dan atropi, serta support nutrisi dilakukan dengan pemberian ekstrak protein tinggi (konsumsi ikan gabus).Hasil: Pemilihan Ciaran NaCl 0,9%, dan larutan savlon sebagai cleansing pada luka memiliki daya antimikroba yang cukup guna membunuh kuman pada area luka.Pemilihan dressing yang tepat dapat membantu menjaga kelembaban luka sehingga mempercepat proses penyembuhan luka, seperti : moist interactive dressings akan menciptakan natural wound fluid dan endogenous enzymes untuk melembabkan slough dan meningkatkan granulation. Begitu juga dengan penggunaan melolin sebagai secondary dressings. Penggunaan seperti zat aktif “dalethyine” bertujuan untuk mempertahankan kelembaban (moist) luka dengan menyerap eksudat, sebagai autolytic debridement, dan menjaga luka dari kontaminasi microbial Kondisi moist tetap dipertahankan untuk memfasilitasi pergerakan macrophage dan neutrophils untuk memacu growth hormone yang akan menstimulasi fibroblast proliferation yang akan membantu pembentukan jaringan baru. Kesimpulan dan Saran: Pada kasus ini luas luka mengalami penurunan. Manajemen perawatan luka yang dilakukan pada pasien menunjukkan penurunan skor perkembangan luka secara signifikan yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain letak, ukuran luka, nutrisi, sirkulasi, dan pemilihan dressing. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | zat aktif “dalethyne” | en_US |
dc.subject | luka kronis gigitan ular | en_US |
dc.title | Efektivitas Penggunaan Zat Aktif "Dalethyne" pada Luka Kronis Akibat Gigitan Ular | en_US |
dc.type | Prosiding | en_US |
Appears in Collections: | LSP-Conference Proceeding |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
F. Kep_Prosiding_Mashuri_EFEKTIVITAS PENGGUNAAN ZAT AKTIF.pdf | 1.41 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.