Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/89948
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Baroya, Ni’mal | - |
dc.contributor.advisor | Sulistiyani | - |
dc.contributor.author | HASANAH, Dina Khomariyatul | - |
dc.date.accessioned | 2019-03-31T05:42:02Z | - |
dc.date.available | 2019-03-31T05:42:02Z | - |
dc.date.issued | 2019-03-31 | - |
dc.identifier.nim | NIM162110101250 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89948 | - |
dc.description.abstract | Anemia gravidarum adalah suatu keadaan saat kuantitas eritrosit di dalam tubuh maupun hemoglobin yang dijumpai dalam eritrosit mengalami penurunan di bawah nilai seharusnya yang terjadi pada masa kehamilan. Anemia yang terjadi pada ibu hamil, meningkatkan terjadinya komplikasi pada kehamilan dan persalinan, risiko kematian maternal, angka prematuritas, dan angka kematian perinatal. Pada tahun 2017, Kabupaten Jember menjadi kabupaten dengan AKI tertinggi di Jawa Timur dengan penyebab tertinggi adalah perdarahan saat persalinan. Salah satu penyebab terjadinya perdarahan adalah anemia gravidarum. Di tahun yang sama, prevalensi ibu hamil dengan anemia gravidarum di Kabupaten Jember meningkat dari 11,94% ditahun 2016 menjadi 12,12%. Dari keseluruhan Puskesmas yang ada di Jember, penyumbang prevalensi anemia gravidarum tertinggi tahun 2017 berada di wilayah kerja Puskesmas Kalisat sebesar 43,88%. Peningkatan prevalensi anemia merupakan masalah serius yang harus ditangani dengan segera. Berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah anemia ibu hamil, namun upaya tersebut masih belum optimal dan justru prevalensinya meningkat. Berdasarkan paparan masalah tersebut, peneliti perlu melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kejadian anemia gravidarum trimester III di wilayah kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember tahun 2018. Penelitian ini bersifat analitik observasional dengan pendekatan case control study, yang dilaksanakan pada bulan Agustus–Oktober tahun 2018. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari kelompok anemia dan tidak anemia masing-masing sebanyak 24 orang ibu hamil. Variabel yang diteliti terdiri dari variabel bebas (tingkat pendidikan, pekerjaan, status pendapatan, jumlah anggota keluarga, pemeriksaan ANC, paritas, infeksi kronis, kepatuhan konsumsi tablet Fe, dan pola konsumsi) dan variabel terikat (anemia gravidarum). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner serta dokumentasi buku KIA responden. Data dianalisis dengan menggunakan Chi Square Test dan Logistic Regression (α = 0,05). Hasil penelitian diperoleh bahwa dalam faktor underlying, mayoritas responden berpendidikan dasar, tidak bekerja, berpendapatan rendah, dan pemeriksaan ANC memenuhi K4 yang lebih banyak pada kelompok anemia. Pada kategori keluarga kecil, lebih banyak pada kelompok tidak anemia. Dalam faktor immediate, mayoritas responden kategori paritas rendah dan patuh mengkonsumsi Fe lebih banyak pada kelompok tidak anemia. Pada kategori tidak pernah/ tidak sedang menderita sakit kronis terjadi pada kelompok anemia dan tidak anemia dengan jumlah sama besar. Pola konsumsi makanan paling sering dikonsumsi adalah nasi, lauk hewani (telur dan ikan) lebih sering dikonsumsi kelompok tidak anemia, lauk nabati (tempe dan tahu) dikonsumsi kelompok anemia maupun tidak anemia dengan persentase sama besar, sayuran (bayam) lebih sering dikonsumsi kelompok anemia, dan buah-buahan (jambu biji, pepaya, jeruk, dan pisang) lebih sering dikonsumsi kelompok tidak anemia. Pola konsumsi inhibitor Fe (teh) lebih sering dikonsumsi kelompok anemia. Berdasarkan analisis bivariabel bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian anemia gravidarum trimester III dengan nilai p-value <0,05 adalah tingkat pendidikan, pendapatan, paritas, dan kepatuhan konsumsi tablet Fe. Berdasarkan analisis multivariabel bahwa variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap kejadian anemia gravidarum adalah paritas, status pekerjaan, pendapatan, dan kepatuhan konsumsi tablet Fe. Sehingga dapat disimpulkan bahwa paritas, status pekerjaan, pendapatan, dan kepatuhan konsumsi tablet Fe dominan berpengaruh terhadap kejadian anemia gravidarum. Untuk itu peneliti menyarankan untuk menguatkan kembali konseling yang diberikan oleh bidan kepada ibu hamil, meningkatkan kegiatan pembinaan pada tokoh masyarakat, meningkatkan kegiatan kelas ibu hamil, sosialisasi tentang bahaya anemia gravidarum dan pentingnya mengkonsumsi tablet Fe keseluruh masyarakat, menggencarkan sosialisasi mengenai penggunaan metode kontrasepsi pada seluruh masyarakat. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 162110101250; | - |
dc.subject | Anemia | en_US |
dc.subject | Gravidarum | en_US |
dc.subject | Trimester III | en_US |
dc.title | Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Anemia Gravidarum Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember Tahun 2018 | en_US |
dc.type | Undergraduat Thesis | en_US |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Public Health |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Dina Khomariyatul Hasanah-162110101250_1.pdf | 1.35 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools