Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/89914
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorArmiyanti, Yunita-
dc.contributor.advisorRiyanti, Rini-
dc.contributor.authorNANDIRA, Anthia Ayu-
dc.date.accessioned2019-03-28T07:02:57Z-
dc.date.available2019-03-28T07:02:57Z-
dc.date.issued2019-03-28-
dc.identifier.nimNIM142010101049-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89914-
dc.description.abstractSkabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei varian hominis. Angka kejadian skabies masih cukup tinggi terutama di daerah yang padat penduduknya, karena dapat lebih mudah terjadi penularan dengan kontak langsung atau kontak tidak langsung. Gejala yang dirasakan pada penderita skabies adalah gatal pada malam hari, menyerang manusia secara kelompok misalnya dalam sebuah keluarga, asrama atau pondokan. Tanda lain yang dapat ditemukan adalah adanya papula (bintil), pustula (bintil bernanah), ekskoriasi (bekas garukan), dan bekas-bekas lesi yang berwarna hitam pada kulit. Faktor yang dapat mendukung terjadinya skabies adalah tingkat pengetahuan dan personal hygiene. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan personal hygiene para santri dengan kejadian skabies di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan desain cross sectional yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah santri SMP dan SMA berjumlah 229 santri yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yaitu pemeriksaan fisik dan kuesioner. Hasil penelitian di analisis menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS) dengan uji Chi Square dan uji multiple logistic regression. Hasil penelitian ini didapatkan angka kejadian skabies sebanyak 105 (45,9%) responden. Variabel tingkat pengetahuan tentang skabies (p value = 0,361) dan personal hygiene (p value = 0,869) menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna dengan kejadian skabies. Faktor yang mempunyai hubungan signifikan dengan kejadian skabies yaitu penggunaan handuk secara bergantian (p value = 0,019).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries142010101049;-
dc.subjectPersonal Hygieneen_US
dc.subjectPenyakit Skabiesen_US
dc.subjectTingkat Pengetahuanen_US
dc.titleHubungan Tingkat Pengetahuan dan Personal Hygiene dengan Kejadian Penyakit Skabies di Lingkungan Pondok Pesantren Kabupaten Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Medical

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Anthia Ayu Nandira - 142010101049_1.pdf1.8 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools