Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/89608
Title: | Assesment Manajemen Risiko Teknis Konstruksi pada Proyek High Rise Building dengan Metode (Fault Tree Analysis) FTA (Studi Kasus Proyek Caspian Tower Grand Sungkono Lagoon) |
Authors: | Ratnaningsih, Anik Arifin, Syamsul RELAWATI, Wahyu |
Keywords: | Manajemen Risiko High Rise Building Fault Tree Analysis |
Issue Date: | 14-Feb-2019 |
Series/Report no.: | 141910301018; |
Abstract: | Apartemen saat ini merupakan solusi untuk menghemat kebutuhan lahan serta memenuhi kebutuhan tempat tinggal. Apartemen dinilai sebagai hunian praktis apabila lokasi berada dipusat perkotaan yang mudah dijangkau dan mendukung aktivitas pekerjaan. Proyek apartemen oleh PT.PP Properti, Tbk, yaitu Grand Sungkono Lagoon. Grand Sungkono Lagoon merupakan hunian/bangunan proyek kontruksi bangunan tinggi yang berada di Surabaya. Penanganan risiko itu sendiri ada beberapa cara, yaitu dihindari, diminimalisir dan dapat dipindahkan ke pihak lainnya. Hasil dari identifikasi yang telah dilakukan penelitian didapat 18 variabel yang terjadi pada proyek High Rise Building, 18 variabel tersebut dibagi menjadi 3 kelompok yaitu risiko material dan peralatan, risiko tenaga kerja, dan risiko pelaksanaan konstruksi. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan 2 risiko dominan yang berdampak pada biaya pada proyek Caspian Tower. Risiko tersebut meliputi perubahan desain, dan kesalahan desain. Berdasarkan penilaian menggunakan metode FTA perubahan desain tidak mengacu mutu besi pada SNI, sedangkan risiko risiko kesalahan desain disebabkan karena kepala ground anchor lepas, perubahan metode, dan adanya tekanan horizontal dari tanah. Strategi risiko dari faktor risiko dominan perubahan desain risiko ini terjadi karena seringnya permintaan perubahan desain umumnya dilakukan oleh pihak owner yang menimbulkan dampak terhadap biaya. Respon risiko yang dapat dilakukan adalah mengajukan gambar pekerjaan tambah jika ada perbedaaan dari tender, melakukan penambahan waktu pelaksanaan untuk pekerjaan tambah kurang agar biaya-biaya yang dikeluarkan dapat di control. Risiko kedua yaitu kesalahan desain. Risiko ini terjadi karena kesalahan dalam desain dinding penahan tanah serta kesalahan desain pondasi borpile. Respon risiko yang dapat dilakukan dengan meriview ulang desain sebelum pelaksanaan pekerjaan agar kesalahan-kesalahan dapat dihindari. |
URI: | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89608 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Engineering |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
WAHYU RELAWATI-141910301018_1.pdf | 1.15 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools