Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/89606
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorKurnianto, Syaifuddin-
dc.contributor.authorMASRUROH, Umi-
dc.date.accessioned2019-02-14T04:11:25Z-
dc.date.available2019-02-14T04:11:25Z-
dc.date.issued2019-02-14-
dc.identifier.nimNIM152303101012-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89606-
dc.description.abstractFraktur kruris merupakan dampak dari trauma atau cedera yang bisa terjadi kapan saja dan pada siapa saja. Terjadinya fraktur kruris akan berpengaruh besar terhadap aktifitas penderita khususnya anggota tubuh yang berhubungan dengan fungsi gerak, sehingga penderita fraktur kruris harus segera dilakukan tatalaksana. Salah satu bentuk tatalaksana fraktur kruris yang sering dilakukan pada pasien fraktur meliputi reduksi terbuka dengan fiksasi interna (ORIF). Keuntungan Fiksasi Interna ini tercapainya reposisi yang sempurna dan fiksasi yang kokoh dan mobilisasi dapat segera dilakukan. Perawatan segera pasca operasi fraktur kruris diantaranya adalah dilakukan mobilisasi dini Melakukan Range Of Motion (ROM). Keengganan pasien dalam pergerakan fisik mandiri dan terarah pada tubuh atau satu ekstremitas atau lebih tersebut akan menimbulkan masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik. Pada pasien pasca operasi fraktur kruris yang tidak melakukan mobilisasi dini akan merangsang artrofi otot skletal terutama ekstremitas yang menyebabkan menurunnya kekuatan otot sampai 5,5% perhari. Disamping itu imobilisasi dapat menyebabkan peredaran darah tidak lancar dan akhirnya berdampak pada proses penyembuhan luka (vaskularisasi, inflamasi, poliferasi, dan granulasi) tidak berlangsung maksimal. Tentunya kondisi ini akan mempengaruhi lama keberadaan pasien di rumah sakit atau lama perawatan pasien. Metode yang di gunakan dalam Penulisan laporan tugas akhir ini menggunakan desain laporan kasus yang menggunakan pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi terhadap klien post op fraktur kruris. Metode wawancara yaitu menanyakan keluhan klien, rentang gerak klien dan kekuatan otot klien. Metode observasi untuk mengobservasi keadaan klien antara lain kekuatan otot, rentang gerak dan aktivitas klien dan metode studi dokumentasi menggunakan rekam medik klien dan asuhan keperawatan pada kedua klien post op fraktur kruris dengan masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries152303101012;-
dc.subjectA Post Open_US
dc.subjectFraktur Krurisen_US
dc.subjectHambatan Mobilitasen_US
dc.titleAsuhan Keperawatan pada Tn. S dan Sdr. A Post Op Fraktur Kruris dengan Masalah Keperawatan Hambatan Mobilitas Fisik di Ruang Kenanga RSUD Dr. Haryoto Lumajang tahun 2018en_US
dc.typeDiploma Reporten_US
Appears in Collections:Diploma Programme - Nursing

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
UMI MASRUROH_152303101012_1.pdf39.47 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.