Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/89400
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorChaidir, Ali Rizal-
dc.contributor.advisorCAHYADI, Widya-
dc.contributor.authorRIZQITA, Elen Ulbha-
dc.date.accessioned2019-01-10T06:03:39Z-
dc.date.available2019-01-10T06:03:39Z-
dc.date.issued2019-01-10-
dc.identifier.nimNIM151903102002-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89400-
dc.description.abstractDiabetes mellitus merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah yang disebabkan oleh kerusakan sistim metabolisme dalam tubuh. Salah satunya yaitu gangguan pada organ pankreas yang mengalami kegagalan dalam menghasilkan insulin untuk memecah glukosa (kadar gula). Saat ini, Proses Pendeteksian Kadar Gula masih menggunakan teknik invasif (melukai) sehingga banyak orang yang enggan untuk melakukan pengecekan. Dari permasalahan tersebut alat ini dibuat untuk memudahkan proses pengecekan gula darah secara dini dengan mendeteksi kadar aseton dalam nafas manusia. Aseton merupakan senyawa biomarker (penanda alami) dalam mendeteksi penyakit yaitu penyakit diabetes mellitus. Untuk mendeteksi gas aseton diperlukan suatu sensor gas yaitu sensor MQ-135. Apabila sensor ini mendeteksi adanya aseton maka lapisan filamen tipis akan bereaksi dengan aseton sehingga akan menjadi nilai beda potensial yang akan menjadi nilai input untuk dilakukan pemrosesan oleh arduino Uno. Terdapat beberapa komponen lain seperti Modul Bluetooth HC-05 untuk proses pengiriman data dari Arduino ke Visual Basic, Arduiono uno sebagai mikrokontroler untuk memproses data, tombol on/off dan tombol reset. Kemudian terdapat Visual basic untuk menampilkan grafik dan kadar aseton seseorang yang dilengkapi dengan ms. Excel untuk menyimpan data secara real time. Dari pengujian alat keseluruhan, Dari sekitar 6 orang responden sehat didapatkan hasil data sebesar <108 mg/dL. Dari sekitar 6 orang responden pasien yang menderita diabetes mellitus didapatkan hasil data kadar aseton dalam nafas pasien sebesar >201 mg/dL. Responden pasien yang positif memiliki kadar konsentrasi gas aseton yang lebih tinggi kemungkinan selain karena keton body(Aseton) yang tidak terkontrol juga masih disebabkan oleh gangguan metabolisme tubuh lainnya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries151903102002;-
dc.subjectDiabetes Melitusen_US
dc.subjectGas Buang Pernafasanen_US
dc.subjectSensor Mq-135en_US
dc.subjectArduino Unoen_US
dc.titleAlat Pendeteksi Diabetes Melitus Melalui Gas Buang Pernafasan Dengan Menggunakan Sensor Mq-135 Berbasis Arduino Unoen_US
dc.typeDiploma Reporten_US
Appears in Collections:DP-Electrical Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Elen Ulbha Rizqita-151903102002_1.pdf1.77 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.