Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/89362
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAbdillah, Achlish-
dc.contributor.authorFIRDAUSIYAH, Aris-
dc.date.accessioned2019-01-09T01:54:50Z-
dc.date.available2019-01-09T01:54:50Z-
dc.date.issued2019-01-09-
dc.identifier.nimNIM152303101026-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89362-
dc.description.abstractAsma adalah suatu penyakit kronis saluran napas yang membuat penderitanya sulit bernapas. Penyakit asma mengganggu saluran napas yang menyebabkan otot saluran napas berkontraksi dan menyempit lalu menjadi meradang atau memproduksi lendir. Penyempitan saluran pernafasan yang terjadi dapat berupa pengerutan dan tertutupnya saluran oleh dahak yang diproduksi secara berlebihan dan menimbulkan batuk sebagai respon untuk mengeluarkan dahak tersebut, sehingga muncul masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif dikarenakan ketidakmampuan membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan nafas. Penulisan tugas akhir ini menggunakan metode laporan studi kasus terhadap 2 klien asma bronkial dengan diagnosa keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara, pemeriksaan fisik, dan observasi terhadap klien asma bronkial. Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada kedua klien asma bronkial didapatkan 7 batasan karakteristik dari 13 batasan karakteristik yang muncul yaitu batuk yang tidak efektif, dispnea, gelisah, perubahan frekuensi pernafasan, perubahan pola napas, sputum dalam jumlah berlebih, dan terdengar suara napas tambahan. Intervensi yang dilakukan pada kedua klien adalah manajemen asma, fisioterapi dada, dan manajemen batuk. Implementasi keperawatan yang dilakukan sesuai dengan rencana yaitu fisioterapi dada, batuk efektif, dan manajemen asma yang meliputi membandingkan status saat ini dengan status sebelumnya, mengidentifikasi pemicu, memonitor frekuensi pernapasan, mengamati, melakukan auskultasi suara paru, dan menawarkan minum air hangat. Pada tahap evaluasi keperawatan terdapat 5 kriteria hasil yang tercapai kedua klien yaitu frekuensi pernafasan dalam rentang normal, mampu mengeluarkan sekret, suara nafas tambahan tidak ada, pernafasan cuping hidung tidak ada, dan tidak terdapat penggunaan otot bantu pernapasan. Perawat diharapkan mampu memberikan proses asuhan keperawatan pada klien dengan asma bronkial yang mengalami masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif. Hal ini dikarenakan bersihan jalan nafas tidak efektif pada klien tidak segera ditangani maka akan terjadi banyak penumpukan sekret sehingga sesak semakin berat dan bahkan dapat mengancam jiwa. Perawat harus melakukan tindakan keperawatan seperti manajemen asma, manajemen batuk, dan fisioterapi dada yang tepat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries152303101026;-
dc.subjectAsma Bronkialen_US
dc.subjectbersihan jalan nafasen_US
dc.titleAsuhan Keperawatan pada Ny.T dan Ny.M Dengan Asma Bronkial Yang Mengalami Masalah Keperawatan Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif di Ruang Melati RSUD Dr. Haryoto Lumajang Tahun 2018en_US
dc.typeDiploma Reporten_US
Appears in Collections:Diploma Programme - Nursing

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Aris Firdausiyah-152303101026._1.pdf5.11 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.