Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/89197
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSISWOYO-
dc.contributor.advisorHAFAN S, Jon-
dc.contributor.authorDAYANI, Lisfa-
dc.date.accessioned2018-12-26T02:56:15Z-
dc.date.available2018-12-26T02:56:15Z-
dc.date.issued2018-12-26-
dc.identifier.nim142310101001-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89197-
dc.description.abstractTingginya prevalensi katarak pada kelompok petani berhubungan dengan resiko yang lebih besar untuk menderita katarak akibat bekerja di bawah sinar matahari langsung, ditambah dengan kesadaran masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan yang masih kurang (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014). Belum lagi dengan rendahnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), sehingga dapat berisiko terpapar sinar matahari dan menyebabkan trauma pada mata. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Tana (2006) yang menyebutkan bahwa hanya sebesar (7,1%) dari petani yang memakai alat pelindung cukup baik kaitannya dengan katarak. Di Indonesia katarak umumnya diderita pada usia lanjut, namun sebanyak 16-20% penyakit katarak telah dialami oleh penduduk Indonesia pada usia 40-54 tahun (Departemen Kesehatan RI, 2008). Upaya untuk mencegah atau memperlambat proses terjadinya katarak salah satunya melalui intervensi pada faktor resiko katarak. Pentingnya pemberian intervensi terhadap faktor resiko terjadinya katarak karena, masih rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang katarak. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan sebanyak 75% dari 20 responden tidak mengetahui faktor resiko yang dapat menyebabkan penyakit katarak. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan mengenai pencegahan penyakit katarak. Metode yang digunakan adalah dengan menggabungkan metode ceramah untuk memberikan pendidikan kesehatan dan diskusi berupa tanya jawab. Dengan x mengkombinasikan dua metode sekaligus akan lebih efektif dari pada hanya menggunakan satu metode saja. Metode yang dapat digunakan dalam pendidikan kesehatan dan sekaligus bisa untuk mengukur pengetahuan seseorang salah satunya yaitu dengan mengunakaan metode ceramah dan diskusi (Notoadmodjo, 2010). Menurut Notoatmodjo (2005) mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan yaitu umur, intelegensi, lingkungan, sosial budaya, pendidikan dan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian pendidikan kesehatan metode ceramah dan diskusi terhadap tingkat pengetahuan pencegahan penyakit katarak pada kelompok tani di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Metode yang digunakan yaitu quasy experimemental design dengan pendekatan pre-post test control group design. Instrument yang digunakan untuk mengukur tingkat pengetahuan adalah kuesioner tingkat pengetahuan pencegahan penyakit katarak, yang sudah dilakukan uji validitas dan reabilitas. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat, analisis bivariat menggunakan uji statistik non parametric yaitu uji wilcoxon dan uji mann whitney yang diuji menggunakan SPSS 16 for windows. Hasil uji univariat untuk karakteristik responden menunjukkan rata-rata usia responden pada kelompok perlakuan yaitu 55.00 tahun, median 54.50 dengan standar deviasi 7.833 sedangkan rentang usia minimum dan maksimum antara 40 sampai 70 tahun. Untuk kelompok kontrol rata-rata usia responden 55.95 tahun, dengan nilai median 54.50 dan standar deviasi 7.647, sedangkan rentang usia minimum dan maksimum antara 45 sampai 73 tahun. jenis kelamin responden didominasi laki – laki yaitu berjumlah 33 orang (14 orang pada kelompok perlakuan dan 19 orang pada kelompok kontrol) sedangkan jumlah responden perempuan 3 responden (2 orang kelompok perlakuan dan 1 orang kelompok kontrol). Untuk jumlah responden berdasarkan pendidikan terakhir, sebagian besar memilki tingkat pendidikan terakhir Sekolah Dasar dengan total 19 orang (9 orang pada kelompok perlakuan dan 10 orang pada kelompok kontrol). Sedangkan lainnya memiliki pendidikan terakhir yaitu tidak xi tamat sekolah, SMP dan SMA. Jumlah responden berdasarkan sumber mendapatkan informasi mengenai pencegahan penyakit katarak sebanyak 33 orang menyatakan tidak pernah mendapatkan informasi mengenai pencegahan penyakit katarak sebelumnya (16 orang pada kelompok perlakuan dan 17 orang pada kelompok kontrol), sedangkan lainnya ada yang pernah mendapat informasi dari media elektronik, tenaga kesehatan dan lain – lain. Berdasarkan analisa bivariat, kelompok kontrol tidak menunjukkan adanya perubahan nilai median yang signifikan dimana didapatkan nilai median pretest 9.25 dan nilai median posttest 9.50, sehingga tidak ada perbedaan yang signifikan anatara pengukuran pretest dan posttest pada kelompok kontrol (0.166). Terjadi peningkatan nilai median dari pretest 9.00 menjadi 12.00 ketika posttest, sehingga ada perubahan yang signifikan pada pengukuran pretest dan posttest pada kelompok intervensi (p value = 0,001). Hasil uji statistik menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara tingkat pengetahuan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah diberikan pendidikan kesehatan metode ceramah dan diskusi (p value = 0,001) sehingga pendidikan kesehatan memiliki pengaruhyang signifikan terhadap tingkat pengetahuan pencegahan penyakit katarak.pada kelompok tani di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember. Kesimpulan penelitian ini adalah terjadi perubahan tingkat pengetahuan sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan pada kelompok perlakuan. Meningkatnya pengetahuan responden secara signifikan karena tingkat keberhasilan penyampaian suatu informasi dapat dipengaruhi oleh metode yang tepat, pengausaan materi, informasi yang dikemas secara menarik dan santai, media yang digunakan, pengalaman responden serta suasana pemberian sosialisasi yang kondusif.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKeperawatanen_US
dc.subjectPencegahan penyakiten_US
dc.subjectKataraken_US
dc.titlePengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Metode Ceramah dan Diskusi Terhadap Tingkat Pengetahuan Pencegahan Penyakit Katarak pada Kelompok Tani Di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Nursing

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Lisfa Dayani-142310101001.pdf3.99 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools