Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/89037
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.author | Izzah, Latifatul | - |
dc.contributor.author | Salikin, Hairus | - |
dc.contributor.author | Suharto, Suharto | - |
dc.contributor.author | Badri, Mohamad IL | - |
dc.contributor.author | Afiah, Neneng | - |
dc.date.accessioned | 2018-12-14T08:56:26Z | - |
dc.date.available | 2018-12-14T08:56:26Z | - |
dc.date.issued | 2018-12-14 | - |
dc.identifier.isbn | 978-602-8620-97-0 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89037 | - |
dc.description | Yogyakarta: Best Publisher, 2018 | en_US |
dc.description.abstract | Buku yang berjudul “Cluster Kopi Arabika: Produk Primadona Petani Kopi Rakyat Bondowoso” ini patut dibaca oleh semua orang. Buku ini memberikan informasi bahwa seperti yang dikatakan oleh Popkin dalam teorinya Ekonomi Politik, ternyata tidak semua petani yang berada dalam krisis subsistensi melakukan perlawanan. Artinya petani yang berada dalam krisis subsistensi akibat penetrasi kapital ada yang melakukan perlawanan dan ada pula yang tidak melakukan perlawanan, kendati sama-sama mengalami krisis subsistensi. Karena itu, keputusan melakukan perlawanan atau tidak, bagi petani yang berada dalam krisis subsistensi bukan karena subsistensi itu sendiri. Tetapi keputusan melakukan perlawanan didasari oleh perhitungan rasional para petani. Dalam himpitan subsisten, muncullah ide-ide dan gagasan seorang petani bernama John Saryan Sukardjo untuk menanam kopi Arabika dan membentuk kelompok tani sebagai bentuk resistensi terhadap PTPN XII. PTPN XII adalah perusahaan perkebunan milik Negara yang mendapat HGU (Hak Guna Usaha) dari negara untuk mengelola dua perkebunan besar warisan dari Gerhard David Birnie (partikelir Belanda) pada jaman kolonial yang menyewa dataran tinggi Ijen. Letak perkebunan PTPN XII bersebelahan dengan Kecamatan Sumberwringin, tempat perkebunan kopi rakyat. Pada awalnya para petani terbiasa menanam Kopi Robusta dan dilakukan secara individual. Dalam perjalanannya upaya John Saryan Sukardjo ini mendapat support dari Bupati Bondowoso Amin Said Husni dengan memilih Cluster Kopi Arabika sebagai produk unggulan yang dapat meningkatkan perekonomian petani kopi rakyat. Bukan tanpa alasan Bupati Amin Said Husni memilih Cluster Kopi Arabika, namun karena harga jualnya lebih tinggi dibandingkan dengan Kopi Robusta. Buku ini terdiri dari 5 Bab yang mencoba mengurai upaya petani kopi rakyat untuk menanam Kopi Arabika yang berimplikasi pada kenaikan taraf hidupnya. Dukungan penuh diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Bondowoso demi untuk memakmurkan petani kopinya. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | Cluster Kopi Arabika | en_US |
dc.subject | Produk Primadona | en_US |
dc.subject | Petani Kopi | en_US |
dc.subject | Bondowoso | en_US |
dc.title | CLUSTER KOPI ARABIKA: Produk Primadona Petani Kopi Rakyat Bondowoso | en_US |
dc.type | Book | en_US |
Appears in Collections: | LSP-Books |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
F. IB_Buku_Latifatul Izzah_Cluster Kopi Arabika.pdf | 1.8 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.