Tingkat Kecerdasan Emosional Peserta Didik berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin pada Mata Pelajaran IPS di Matthayom Wat Nairong School Thailand

Abstract

Sistem pendidikan saat ini mengarah pada pendidikan karakter. Sekolah tidak cukup hanya memfokuskan pada pengetahuan transfer transfer pengetahuan saja, tetapi juga transfer nilai. Hal tersebut membantu terbentuknya nilai-Nilai dan karakter para peserta didik salah satu meningkatkan kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional adalah kemampuan memahami diri dan orang lain, memilih dan memilah, dan menggunakan informasi untuk membimbing pikiran dan tindakan. Kecerdasan emosional terdiri dari 4 komponen utama yaitu emotionality, sociability, self-control, dan well-being. Keseimbangan antara kecerdasan dan emosional akan memberikan manfaat yang sangat positif bagi para pengunjung peserta didik. Oleh karena itu, pengukuran tingkat kecerdasan emosional didik yang perlu dilakukan, menggunakan strategi, pendekatan, dan metode pembelajaran yang mampu dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan emosionalnya. Berdasarkan penelitian dan realita yang terjadi, saat ini dunia pendidikan di Indonesia. Krisis kecerdasan emosional salah satunya disebabkan oleh minimnya pembelajaran tentang kecerdasan emosional di sekolah. Oleh latar belakang tersebut maka dilakukanlah penelitian tentang tingkat kecerdasan emosional peserta didik kinerja dan mata pelajaran pada mata pelajaran IPS di Matthayom Wat Nairong School. Rumusan masalah penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana tingkat kecerdasan emosional peserta didik pada mata Pelajaran IPS di Matthayom Wat Nairong School; (2) Bagaimana cara membandingkan tingkat kecerdasan emosional dan apa yang dilakukan oleh siswa Sekolah IPS di Matthayom Wat Nairong School. Jenis penelitian ini adalah deskriptif komparasi dengan data yang digunakan adalah kuesioner tertutup. Teori kecerdasan emosional yang merupakan teori dari K.V. Petrides. Sampel yang dalam studi ini adalah peserta didik di Matthayom Wat Nairong School. Sampel yang digunakan adalah 50 peserta didik yang berasal dari kelas M.1 / 4 dan kelas M.4 / 4. Teknik analisis data yang dilakukan adalah Two Way Multivariate Analysis of Variance (MANOVA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan peserta didik di Matthayom Wat Nairong School berada pada posisi sedang. Hasil-hasil analisis yang dilakukan tidak ada jumlah yang signifikan tingkat kecerdasan emosional peserta didik 11-13 dan 14-16 tahun dengan nilai signifikansi 0,08. Hasil tabel Uji Antara-Pengaruh Subjek menunjukkan bahwa peserta didik waktu 11-13 dan 14-16 tahun tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada komponen emosi, kontrol diri, sosiabilitas, dan kesejahteraan. Berdasarkan jenis kelamin tidak ada perbedann yang signifikan tingkat kecerdasan emosional peserta didik laki-laki dan perempuan dengan nilai signifikansi 0,343. Hasil tabel Uji Antara-Pengaruh Subjek menunjukkan bahwa peserta didik laki-laki dan perempuan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada komponen emosi, kontrol diri, sosiabilitas dan kesejahteraan. Laporan penelitian ini adalah: (1) tingkat kecerdasan siswa didik di Matthayom Wat Nairong School berada pada posisi sedang; (2) tingkat kecerdasan peseta didik waktu 11-13 dan 14-16 tahun pada mata pelajaran IPS tidak berbeda secara signifikan; dan (3) tingkat kecerdasan emosional peserta didik laki-laki dan perempuan tidak signifikan secara signifikan. Berdasarkan kesipulan tersebut, saran dari peneliti adalah bagi pendidik mata Pelajaran IPS harus dapat menggunakan pendekatan, metode, strategi dalam pembelajaran yang dapat melatih kecerdasan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dilakukan dengan baik. Bagi pihak sekolah untuk membuat program-program yang lebih baik lagi. Program yang dapat meningkatkan kecerdasan emosional peserta didik.