Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/88640
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorNUR, Widayati-
dc.contributor.advisorJON, Hafan Sutawardana-
dc.contributor.authorSISILIA, Tantri-
dc.date.accessioned2018-11-30T10:37:54Z-
dc.date.available2018-11-30T10:37:54Z-
dc.date.issued2018-11-30-
dc.identifier.nimNIM162310101307-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/88640-
dc.description.abstractDiabetes Melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat dari kerusakan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. DM dikenal sebagai “lifelong disease” yang mampu menimbulkan dampak yang meluas dan komplikasi sehingga diperlukan perawatan/pengelolaan yang holistik oleh klien DM itu sendiri. Perawatan diri merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk dirinya sendiri, demi dirinya sendiri, untuk kesehatan dan kesejahteraan hidupnya. Perilaku mengelola diabetes secara mandiri dan efektif merupakan hal yang penting dan memerlukan dukungan yang berkelanjutan salah satunya dari peer group atau kelompok teman sebaya. Dalam konteks diabetes, teman sebaya diartikan sebagai orang-orang yang sama menderita diabetes. Peer group support merupakan sistem dukungan diperoleh dari kelompok orang yang sama dalam membantu meminimalkan masalah perilaku kesehatan, menurunkan depresi serta meningkatkan kepatuhan seseorang dalam mengelola penyakit. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh peer group support terhadap perilaku perawatan diri klien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan desain penelitian non randomized control group pretest posttest. Sampel diambil dengan menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 29 orang yang terbagi menjadi 14 orang pada kelompok perlakuan dan 15 orang pada kelompok kontrol. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan SOP Peer Group Support dan kuesioner SDSCA. Pertemuan peer group support dilaksanakan dalam durasi 45-60 menit dengan frekuensi 2 kali seminggu selama 2 minggu. Analisis data yang digunakan adalah uji t dependen dan Mann-Whitney. Uji t dependen digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata perilaku perawatan diri sebelum dan sesudah diberikan peer group support pada kelompok perlakuan serta perbedaan nilai rata-rata perawatan diri pada pengukuran awal dan akhir kelompok kontrol. Uji Mann-Whitney digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata perilaku perawatan diri antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Hasil analisis data menunjukkan bahwa usia rata-rata responden dalam penelitian ini adalah 55,8 tahun dan lama menderita DM adalah 6,3 tahun. Hampir 75% responden adalah perempuan. Paling banyak memiliki pendidikan terakhir SD dan tidak tamat SD serta memiliki status tidak bekerja. Analisa data menunjukan terdapat perbedaan nilai rata-rata perilaku perawatan diri pada kelompok perlakuan sebelum dan sesudah diberikan peer group support yaitu meningkat dari 2,7 saat pretest menjadi 4,1 saat posttest (p < 0,001). Tidak ada perbedaan nilai rata-rata perilaku perawatan diri pada kelompok kontrol pada pengukuran awal dan akhir dimana nilai rata-rata pretest 3,3 dan nilai rata-rata posttest 3,2 (p = 0,433). Hasil uji beda Mann-Whitney menunjukkan terdapat perbedaan nilai rata-rata perilaku perawatan diri antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol (p < 0,001). Hal ini menunjukan terdapat pengaruh peer group support terhadap perilaku perawatan diri klien DM tipe 2. Dalam peer group, anggota dapat saling berbagi serta mendengarkan pengalaman, informasi atau saran dari orang lain sehingga membantu memecahkan masalah perilaku kesehatan, memberikan dukungan emosional dan sosial, serta motivasi dengan berfokus pada dukungan untuk merawat dan menyeimbangkan perubahan perilaku kesehatan yang kompleks. Metode peer group support mampu mempengaruhi motivasi dan kepatuhan seseorang karena dalam pelaksanaannya lebih bersifat patient center learning dimana pertemuan menjadi lebih interaktif dan tiap aggota dapat saling berbagi pendapat. Informasi, pengalaman dan dukungan yang didapat dari anggota peer group support tersebut akan menimbulkan dorongan untuk melakukan perawatan diri yang lebih baik. Seseorang akan cenderung mengambil tindakan ketika mereka percaya mereka mampu melakukannya dan menghindar untuk bertindak ketika mereka percaya akan gagal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh peer group support terhadap perilaku perawatan diri klien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember. Dari hasil penelitian ini, diharapkan peer group support dapat diterapkan sebagai salah satu sistem dukungan yang berkelanjutan bagi klien DM tipe 2.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries162310101307;-
dc.subjectPeer group supporten_US
dc.subjectSelf-care behaviouren_US
dc.subjectType 2 DMen_US
dc.subjectDiabetes Melitus (DM)en_US
dc.subjectSekresi insulinen_US
dc.subjectlifelong diseaseen_US
dc.subjectPerawatanen_US
dc.subjectklien DMen_US
dc.subjectHolistiken_US
dc.titlePengaruh Peer Group Support Terhadap Perilaku Perawatan Diri Klien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Nursing

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Sisilia Tantri-162310101307.pdf-.pdf3.35 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools