Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/88233
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorWANTIYAH-
dc.contributor.advisorA'LA, Muhamad Zulfatul-
dc.contributor.authorSATIVA, Insiyah Noryza Ayu-
dc.date.accessioned2018-11-21T01:24:46Z-
dc.date.available2018-11-21T01:24:46Z-
dc.date.issued2018-11-21-
dc.identifier.nimNIM132310101037-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/88233-
dc.description.abstractLanjut usia (lansia) adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas. Selama proses penuaan lansia mengalami kehilangan-kehilang yang menjadi faktor pencetus kecemasan. Kehilangan yang dialami selama proses penuaan antar lain, kehilangan orang yang dicintai, otonomi, kapasitas intelektual, dan kesehatan. Masalah kesehatan yang terjadi pada lansia adalah penyakit kronis atau degeneratif, salah satunya adalah hipertensi. Peningkatan tekanan darah yang berlangsung lama dapat menimbulkan kerusakan pada organ-organ di dalam tubuh. Komplikasi-komplikasi yang diakibatkan hipertensi yang tidak terkontrol akan menimbulkan kekhawatiran dan menyebabkan gangguan mental emosional yang banyak ditunjukan dengan gangguan kecemasan Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan hipertensi dengan kecemasan pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Jember. Penilitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional serta menggunakan teknik total sampling dengan sampel sebanyak 32 responden. Pengumpulandata menggunakan karakteristik responden, pengukuran tekanan darah dan kuesioner HRS-A. Uji statistik yang digunakan adalah uji korelasi Spearman. Hasil analisis data didapatkan, 4 responden (12,5%) mengalami kecemasan. Hasil uji statistik Spearman menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara hipertensi dengan kecemasan pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Tresna Werdha Jember (p value tekanan darah sistol = 0,322 dan p value tekanan darah diastol = 0,611; α = 0,05 ). Lansia mengetahui tentang komplikasi yang ditimbulkan apabila hipertensi tidak terkontrol, namun ada banyak lansia yang tidak berusaha untuk mengontrol tekanan darah. Lansia mendatangi petugas kesehatan apabila merasakan gejala hipertensi seperti sakit kepala. Beberapa lansia juga mengungkapkan bahwa mereka pasrah terhadap kondisi yang dialami karena sudah tua. Petugas kesehatan diharus dapat mengubah kebiasaan buruk lansia yang dapat meningkatkan hipertensi. Karena beberapa kebiasaan buruk lansia merupakan faktor hipertensi yang bisa diubah, seperti merokok, konsumsi natrium, obesitas, dan aktivitas fisik. Petugas dapat memberikan konseling pada lansia tentang pola hidup sehat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries132310101037;-
dc.subjectLANJUT USIAen_US
dc.subjectHIPERTENSIen_US
dc.titleHUBUNGAN TEKANAN DARAH DAN KECEMASAN PADA LANJUT USIA DENGAN HIPERTENSI DI UPT PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA JEMBERen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Nursing

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Insiyah Noryza Ayu S. - 132310101037_.pdf4.18 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools