Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/88168
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | ABDILLAH, Achlish | - |
dc.contributor.author | PERTIWI, Eriyn Dini | - |
dc.date.accessioned | 2018-11-19T04:04:12Z | - |
dc.date.available | 2018-11-19T04:04:12Z | - |
dc.date.issued | 2018-11-19 | - |
dc.identifier.nim | NIM152303101119 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/88168 | - |
dc.description.abstract | Menurut Departemen Kesehatan RI Tahun 2013 fraktur yang paling banyak terjadi yaitu fraktur pada bagian ekstremitas bawah termasuk fraktur tibia fibula sebesar 65,2 % dan ekstremitas atas sebesar 36,9 %. Jika sudah terjadi fraktur maka tindakan yang akan dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi tulang yang mengalami kerusakan akibat fraktur yaitu pembedahan. Hal tersebut menimbulkan permasalahan yang muncul salah satunya adanya rasa nyeri pada bekas operasi disebabkan oleh rangsangan mekanik luka yang menyebabkan tubuh menghasilkan mediator-mediator kimia nyeri. Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengesplorasi asuhan keperawatan pada Tn. A dan Tn. S Post Operasi Fraktur Cruris dengan masalah keperawatan nyeri akut. Desain yang digunakan adalah laporan kasus. Pengumpulan data dilakukan terhadap dua orang pasien fraktur cruris yang memenuhi kriteria partisipan, dengan teknik wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian penulis menunjukkan bahwa kedua pasien memiliki masalah keperawatan nyeri akut dengan batasan karakteristik yaitu ekspresi wajah nyeri (wajah meringis kesakitan), keluhan tentang intensitas menggunakan standard skala nyeri (Verbal Rating Scale), laporan tentang nyeri atau perubahan aktivitas, mengekspresikan perilaku (gelisah, waspada), perubahan posisi untuk menghindari nyeri, sikap tubuh melindungi area nyeri. Intervensi dan implementasi keperawatan yang dilakukan yaitu manajemen nyeri dan tindakan kolaborasi pemberian analgesik untuk menurunkan nyeri. Pada tahap evaluasi keperawatan selama 3 hari, tercapai 9 dari 10 kriteria hasil yaitu mengenali kapan nyeri terjadi, menggambarkan faktor penyebab nyeri, melaporkan nyeri berkurang, mampu menyatakan rasa nyaman, mempertahankan istirahat yang cukup, ekspresi wajah rileks, Respiratory Rate (RR) normal, denyut nadi normal, dan tekanan darah dalam batas normal. Untuk mencapai 10 (sepuluh) kriteria hasil yang direncanakan pada pasien post operasi fraktur cruris dengan masalah keperawatan nyeri akut perlu dilakukan perawatan lebih dari 3 (tiga) hari di rumah sakit. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 152303101119; | - |
dc.subject | FRAKTUR CRURIS | en_US |
dc.subject | NYERI AKUT | en_US |
dc.title | ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. A DAN Tn. S POST OPERASI FRAKTUR CRURIS DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT DI RUANG KENANGA RSUD Dr. HARYOTO LUMAJANG TAHUN 2018 | en_US |
dc.type | Undergraduat Thesis | en_US |
Appears in Collections: | Diploma Programme - Nursing |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
ERIYN DINI PERTIWI - 152303101119_.pdf | 4.03 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.