Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/87381
Title: Optimasi Natrium Karboksi Metil Selulosa Dan Polivinil Pirolidon Dalam Sediaan Buccal Film Natrium Diklofenak
Authors: AMELIANA, Lidya
ROSYIDI, Viddy Agustian
HARYANTI, Estu
Keywords: Optimasi Natrium Karboksi
Buccal Film Natrium Diklofenak
Issue Date: 10-Sep-2018
Series/Report no.: 132210101069;
Abstract: Natrium diklofenak merupakan obat golongan Non Steroidal Anti Inflammatory Disease (NSAID) yang memiliki aktivitas sebagai analgesik dan anti infamasi. Natrium diklofenak digunakan untuk mengobati nyeri dan radang pada penyakit Rheumatoid Arthritis (RA), Osteoarthritis (OA), dan penyakit peradangan sendi lainnya (Lacy et al., 2009). Natrium diklofenak dapat berakumulasi dengan baik pada cairan sinovial dan memiliki efek terapeutik di cairan sinovial lebih lama dibandingkan dengan waktu paruh plasma (Waranugraha et al., 2010). Natrium diklofenak pada pemberian oral mengalami first pass metabolism di hati yang menyebabkan bioavailabilitasnya menjadi rendah yaitu hanya sekitar 50% obat yang masuk ke sistemik serta memiliki waktu paruh pendek yaitu 1-2 jam. (Sweetman, 2009). Salah satu cara mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memformulasikan Natrium Diklofenak dalam bentuk sediaan buccal film. Penghantaran melalui buccal merupakan pemberian obat melalui membran mukosa pada lapisan pipi atau mukosa buccal (Yehia et al., 2009). Secara umum, keuntungan dari pemberian obat melalui buccal antara lain memperpanjang waktu tinggal obat pada tempat absorpsi sehingga absorpsi obat akan meningkat, meningkatkan bioavailabilitas obat karena tidak melalui first pass metabolism, absorpsi cepat karena suplai darah sangat banyak dan aliran darah baik, serta meningkatkan kepatuhan pasien (Shaurabh et al., 2011). Selain itu, natrium diklofenak diberikan melalui buccal dengan tujuan untuk menghindari kontak langsung dengan mukosa lambung sehingga akan mengurangi terjadinya ulserasi gastrointestinal (Abha et al., 2011). Faktor yang mempengaruhi efektivitas dari sediaan film yaitu kekuatan mukoadhesif, waktu tinggal, dan persen pelepasan obat. Ketiga faktor tersebut dipengaruhi oleh penggunaan polimer. Polimer yang digunakan dalam penelitian ini adalah CMC Na dan PVP. CMC Na merupakan polimer mukoadhesif yang memiliki kemampuan mukoadhesif serta swelling yang tinggi. Sedangkan PVP merupakan polimer mukoadhesif pembentuk film yang juga memiliki kemampuan swelling yang baik dan dapat meningkatkan sifat mukoadhesif sediaan buccal film (Morales dan McConville, 2011). Pada penelitian ini dilakukan optimasi CMC Na dan PVP dalam sediaan buccal film natrium diklofenak dan kemudian dilakukan uji evaluasi sediaan yang meliputi uji organoleptis, keseragaman bobot, ketebalan film, ketahanan lipat, pH, penetapan kadar natrium diklofenak, swelling index, kekuatan mukoadhesif, waktu tinggal, dan persen pelepasan. Hasil pengujian kekuatan mukoadhesif menunjukkan nilai kekuatan Fab>Fa>Fb>F1 dengan nilai kekuatan mukoadhesif berturut-turut yaitu 93,5 gram; 62,67 gram; 22,23 gram; dan 18,3 gram. Hasil uji waktu tinggal sediaan menunjukkan bahwa Fab>Fa>Fb>F1 dengan nilai waktu tinggal berturut-turut yaitu 372 menit; 335 menit; 234 menit; dan 200 menit. Hasil persen pelepasan obat menunjukkan bahwa Fab>Fa>Fb>F1 dengan nilai persen pelepasan berturutturut yaitu 94,491%; 88,232%; 80,650%; dan 76,021%. Hasil dari ketiga respon kemudian dianalisis dengan menggunakan software design expert trial versi 10.0.6. Terdapat 4 solusi dengan formula optimum terpilih adalah formula ab dengan jumlah polimer CMC Na 45 mg dan PVP 10 mg yang menghasilkan respon kekuatan mukoadhesif 93,5 gram, waktu tinggal 372 menit, dan persen pelepasan 94,491%.
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/87381
Appears in Collections:UT-Faculty of Pharmacy

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Estu Haryanti.pdf1.74 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools