Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/87370
Title: | Parenting Stress Dan Kejadian Hipertensi Pada Orang Tua Yang Mengasuh Anak Retardasi Mental Usia 12 – 15 Tahun (Studi Di SDLB Sinar Harapan, SDLB PGRI Wonoasih, & SMPLB Sinar Harapan Kota Probolinggo) |
Authors: | PRASETYOWATI, Irma ARIYANTO, Yunus KAMERAWATI, Choni |
Keywords: | Parenting Stress Anak Retardasi Mental |
Issue Date: | 10-Sep-2018 |
Series/Report no.: | 132110101139; |
Abstract: | Parenting stress merupakan hal alami yang dirasakan oleh setiap orang tua. Setiap orang tua ingin memiliki anak normal, namun tidak semua anak terlahir normal. Orang tua dengan anak retardasi mental cenderung mengalami parenting stress lebih tinggi dibandingkan dengan jenis kecacatan lain. Berdasarkan studi pendahuluan gejala stres banyak ditemukan pada orang tua retardasi mental usia 12 - 15 tahun. Adanya perbedaan tanggapan terhadap stressor menunjukkan adanya tingkatan parenting stress yang dipengaruhi oleh karakteristik anak, keluarga, orang tua, dan lingkungan. Parenting stress yang tidak dikelola dan tejadi dalam waktu lama dapat menyebabkan gangguan fisik hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan parenting stress dan kejadian hipertensi pada orang tua yang mengasuh anak retardasi mental usia 12 - 15 tahun.di SDLB Sinar Harapan, SDLB PGRI Wonoasih, dan SMPLB Sinar Harapan Kota Probolinggo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan pada ayah dan ibu siswa retardasi mental usia 12 – 15 tahun di SDLB Sinar Harapan, SDLB PGRI Wonoasih, dan SMPLB Sinar Harapan Kota Probolinggo. Populasi penelitian ini adalah seluruh ayah dan ibu siswa retardasi mental usia 12 – 15 tahun sebesar 102 responden dengan sampel seluruh populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak 59 responden. Kriteria inklusi dalam penelitian ini ialah tercatat sebagai siswa tahun 2017-2018 dan berdomisili di Kota Probolinggo. Kriteria eksklusi ialah orang tua yang tidak tinggal satu rumah dengan anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik anak didominasi oleh orang tua yang memiliki anak retardasi mental usia 12 – 15 tahun berjenis kelamin laki – laki (53.1 %) dan orang tua dengan anak jenis retardasi mental ringan dan sedang (71.9 %). Karakteristik keluarga didominasi oleh orang tua berstatus orang tua kandung (96.8 %) dan bukan orang tunggal (84. 4%), orang tua dengan dua orang dewasa dalam satu rumah (81.3 %), memiliki lebih dari dua anak normal (53.1 %); memiliki satu anak berkebutuhan khusus (96.9 %), dan berpenghasilan <Rp. 1.735.247,50 (65. 6 %). Karakteristik orang tua didominasi oleh responden kategori usia > 35 tahun (100 % ayah, 74.2 % ibu), tingkat pendidikan rendah pada ibu (54.8 %), tingkat pendidikan rendah dan menengah pada ayah (39.3 % ), bekerja (100 % ayah, 74.2 % ibu). Untuk karakteristik lingkungan didominasi oleh responden dengan dukungan sosial rendah (60.7% ayah, 58.1 % ibu). Responden banyak yang mengalami tingkat parenting stress tinggi dimana 71.4% pada ayah dan 80.6 % pada ibu. Tingkat parenting stress tinggi yang didominasi oleh responden dengan kategori usia >35 tahun (71.4% ayah, 54.8% ibu); tingkat pendidikan rendah (35.7% ayah, 48.5% ibu); responden bekerja (71.4% ayah, 58.1% ibu); memiliki anak retardasi mental usia 12 – 15 tahun jenis kelamin laki - laki (35.7% ayah, 41.9% ibu); jenis retardasi mental ringan dan sedang (46.4% ayah, 58.1% ibu); status orang tua kandung (71.4 % ayah, 80.6% ibu) dan bukan orang tua tunggal (67.9% ayah, 67.7% ibu); responden dengan dua orang dewasa dalam satu rumah (60.7% ayah, 61.3% ibu); memiliki lebih dari dua anak normal (35.7% ayah, 48.4% ibu); memiliki satu anak bekerbutuhan khusus (67.9% ayah, 77.4% ibu); berpenghasilan <Rp. 1.735.247,50 (53.6% ayah, 54.8% ibu); memiliki dukungan sosial rendah (39.3 % ayah, 45.2% ibu). Responden banyak yang mengalami hipertensi sebesar 53.6 % pada ayah dan 71 % pada ibu. Responden tersebut didominasi oleh responden dengan tingkat parenting stress tinggi dimana 53.6 % pada ayah dan 64.5 % pada ibu. Saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah pelatihan keterampilan pengasuhan, pembentukan kelompok diskusi bagi orang tua untuk bertukar informasi, diskusi, dan saling memberikan dukungan, dan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hubungan setiap variabel, apakah tiap variabel berhubungan atau tidak. |
URI: | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/87370 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Public Health |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Choni Kamerawati.pdf | 1.33 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools