Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/86985
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSUGIYANTO-
dc.contributor.advisorMARJONO-
dc.contributor.authorWATI, Ely Rahma-
dc.date.accessioned2018-08-08T04:36:30Z-
dc.date.available2018-08-08T04:36:30Z-
dc.date.issued2018-08-08-
dc.identifier.nim140210302065-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86985-
dc.description.abstractKH. Abdul Wahab Chasbullah berperan besar dalam organisasi Nahdlatul Ulama. Selain menjadi pelopor dalam berdirinya organisasi Nahdlatul Nahdlatul Ulama, KH. Abdul Wahab Chasbullah tidak pernah absen dalam mengawal perjalanan organisasi Nahdlatul Ulama dan memperjuangkannya di kancah nasional. KH. Abdul Wahab Chasbullah tidak begitu dikenal jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh politik NU yang lain seperti Gus Dur maupun KH. Idham Chalid. Padahal, tampilnya NU dalam panggung politik tidak terlepas dari peran KH. Abdul Wahab Chasbullah. KH. Abdul Wahab Chasbullah merupakan tokoh yang mempelopori NU menjadi partai politik tahun 1952. Akan tetapi, nama KH. Abdul Wahab Chasbullah sebagai tokoh sentral yang meletakkan dasar-dasar politik dalam Nahdlatul Ulama tidak banyak disebut dalam buku-buku sejarah nasional. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji latar belakang KH. Abdul Wahab Chasbullah menjadikan Nahdatul Ulama sebagai partai politik tahun 1952; (2) mengkaji usaha-usaha yang dilakukan KH. Abdul Wahab Chasbullah dalam menjadikan Nahdlatul Ulama sebagai partai politik tahun 1952; (3) mengkaji perjuangan KH. Abdul Wahab Chasbullah dalam partai politik Nahdlatul Ulama tahun 1952-1971. Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu politik. Pendekatan ini digunakan sebagai cara pandang untuk melihat pengaruh sosio politik dalam menentukan pengambilan keputusan seorang pelaku. Pendekatan ini diharapkan dapat menguraikan bentuk-bentuk peranan KH. Abdul Wahab Chasbullah dalam partai politik Nahdlatul Ulama tahun 1952-1971. Selain menggunakan pendekatan, penelitian ini membutuhkan teori untuk memberikan jawaban dan memperjelas dalam membahas permasalahan. Teori yang mendukung penelitian ini adalah role theory (teori peran). Teori ini digunakan untuk menganalisis peranan KH. Abdul Wahab Chasbullah dalam partai Nahdlatul Ulama tahun 1952-1971. Sebagai pemimpin NU yang saat itu menjabat sebagai Rais Am atau Pimpinan Tertinggi Nahdlatul Ulama, KH. Abdul Wahab Chasbullah menggunakan statusnya tersebut untuk mengambil peran dalam menentukan kebijakan-kebijakan maupun tindakan-tindakan dalam berpolitik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Tahapan yang digunakan dalam penelitian sejarah terdiri dari empat langkah, yaitu: (1) heuristik; (2) kritik; (3) interpretasi dan; (4) historiografi. Sumber penelitian ini terdiri dari sumber primer dan skunder. Peneliti juga mengumpulkan sumber primer berupa arsip atau dokumen-dokumen yang berkaitan dengan peristiwa yang akan dikaji. Berdasarkan rumusan masalah yang diteliti, maka penulis menemukan jawaban melalui fakta-fakta yang ada bahwa ditemukan beberapa hal yang menyebabkan K.H. Abdul Wahab Chasbullah menjadikan NU sebagai partai politik. Selain adanya kesempatan yang dibuka oleh pemerintah kepada masyarakat untuk membentuk sebuah partai politik, alasan yang paling utama ialah kekecewaan K.H. Abdul Wahab Chasbullah ketika NU menjadi bagian dari partai Masyumi. Masyumi memiliki struktur keanggotaan yang bersifat dualisme sehingga hal tersebut menyebabkan ketidak-adilan dalam perbandingan suara antar anggota Masyumi. K.H. Abdul Wahab Chasbullah sebagai pemimpin NU merasa aspirasinya tidak diperhatikan dalam Masyumi. Apalagi peranannya sebagai Ketua Majelis Syuro dalam Partai Masyumi mulai dibatasi. Ketika partai Masyumi tidak bisa lagi memberikan jalan kepada NU untuk menyalurkan aspirasinya, maka KH. Abdul Wahab Chasbullah segera mengondisikan organisasi internal NU untuk menyusun strategi. Berbagai usaha dilakukan K.H. Abdul Wahab Chasbullah dalam menjadikan NU partai politik. K.H. Abdul Wahab Chasbullah benar-benar mengawal secara teknis proses penarikan diri NU dari Masyumi. Hingga akhirnya NU secara resmi keluar dari Masyumi dan mendirikan partai sendiri.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectAbdul Wahab Chasbullahen_US
dc.subjectPartai Politiken_US
dc.subjectTokohen_US
dc.subjectNahdlatul Ulamaen_US
dc.titlePeranan K.H. Abdul Wahab Chasbullah Dalam Partai Politik Nahdlatul Ulama Tahun 1952-1971en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
ELY RAHMA WATI-140210302065.pdf4.95 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools