Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/86912
Title: | Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Akibat Perbedaan Dosis Pupuk Organik dan Waktu Tanam Jagung (Zea mays L.) pada Sistem Tumpangsari |
Authors: | Setyawan, Hidayat Bambang Subroto, Gatot Septiani, Erlin |
Keywords: | Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Akibat Perbedaan Dosis Pupuk Organik dan Waktu Tanam Jagung (Zea mays L.) pada Sistem Tumpangsari |
Issue Date: | 2-Aug-2018 |
Abstract: | Sistem tumpangsari (intercropping) merupakan salah satu sistem tanam yang dilakukan dengan cara menanam dua atau lebih jenis tanaman yang berbeda secara bersamaan dalam waktu yang relatif sama . Salah satu kombinasi dalam tumpangsari adalah tanaman jagung dan cabai rawit dengan tanaman cabai rawit sebagai tanaman utama dan tanaman jagung sebagai tanaman sela. Tanaman cabai rawit merupakan salah satu tanaman yang tergolong tanaman C3 sehingga menghendaki penyinaran yang rendah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit (Capsicum frutescens L.) akibat perbedaan dosis pupuk organik dan waktu tanam jagung (Zea mays L.) pada sistem tumpangsari. Percobaan ini dilakukan di Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember. Metode percobaan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (split plot design) yang terdiri dari 2 faktor yaitu dosis pupuk organik sebanyak 4 perlakuan dan waktu tanam sebanyak 4 perlakuan dengan ulangan sebanyak tiga kali. Perlakuan pertama adalah dosis pupuk organik yakni (D0) pupuk organik 0 ton/ha (0 kg/petak), (D1) pupuk organik 5 ton/ha (1,8 kg/petak), (D2) pupuk organik 10 ton/ha (3,6 kg/petak), dan (D3) pupuk organik 15 ton/ha (5,4 kg/petak). Perlakuan kedua adalah waktu tanam yakni (W0) waktu tanam jagung 0 minggu setelah tanaman cabai, (W1) waktu tanam jagung 2 minggu setelah tanaman cabai, (W2) waktu tanam jagung 4 minggu setelah tanaman cabai, dan (W3) waktu tanam jagung 6 minggu setelah tanaman cabai. Data hasil dari pengamatan yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan sidik ragam. Apabila terdapat perlakuan yang berbeda nyata selanjutnya akan di uji jarak menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kesalahan 5%. |
URI: | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86912 |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Agriculture |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Erlin_Septiani-131510501177_.pdf | 4.17 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools