Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/86686
Title: Kidung Pangkur Dalam Upacara Dewa Yanja Umat Hindu Di Banyuwangi Selatan
Authors: TAUFIQ, Akhmad
HUSNIAH, Furoidatul
Keywords: Sastra Nusantara
Kehidupan sosial masyarakat
Identitas
Jati diri
Kekayaan budaya lokal
Sastra lisan
Teknik dokumentasi (tulisan)
Kidung pangkur
Issue Date: 30-Jul-2018
Series/Report no.: 130210402022;
Abstract: Sastra Nusantara menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat setempat. Biasanya, sastra tersebut menjadi identitas dan jati diri, bagi suatu daerah yang bagian dari kekayaan budaya lokal. Sastra lisan, yang merupakan bagian sastra Nusantara yang proses penyebaranya melalui mulut (oral), yang perkembangannya saat ini mengunakan teknik dokumentasi (tulisan). Kidung pangkur sebagai sastra lisan warisan leluhur, yang berkembang di masyarakat Jawa digunakan untuk sarana upacara agama, pagelaran kesenian maupun ritual kepercayaan sebagai bagian dari adat istiadat. Kidung pangkur merupakan tembang yang menerapkan metrum (aturan) dalam struktur kesastraannya, seperti guru gatra (jumlah bait), guru wilangan (jumlah suku kata), guru lagu (bunyi rima akhir vokal). Masyarakat Hindu di Banyuwangi Selatan menggunakan kidung pangkur sebagai sarana upacara Dewa Yajna, guna mengiringi prosesi muput yang dilakukan oleh Romo Mangku. Berdasarkan pemaparan tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi 1) Bagaimanakah penuturan kidung pangkur dalam upacara Dewa Yajna umat Hindu di Banyuwangi selatan?, 2) Bagaimanakah struktur kesastraan kidung pangkur dalam upacara Dewa Yajna umat Hindu di Banyuwangi selatan?, Bagaimanakah nilai-nilai kidung pangkur dalam upacara Dewa Yajna umat Hindu di Banyuwangi selatan?, Bagaimanakah fungsi kidung pangkur dalam upacara Dewa Yajna umat Hindu di Banyuwangi selatan?. Berdasarkan rumusan masalah dan objek kajian, maka penelitian ini tergolong sebagai penelitian deskritif kualitatif, dengan pendekatan yang digunakan yaitu etnografi. Lokasi penelitian dilkukan di Kecamatan Tegaldlimo dan Purwoharjo, dengan sumber data penelitian oleh informan yang memiliki kriteria sebagai pelaku seni, budayawan daerah, dan pihak rohaniawan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi yang meliputi, pengamatan berperan serta, wawancara mendalam, transkripsi dan terjemahan, serta teknik dokumentasi. Teknik analisis data berupa reduksi data, penyajian data, penarikan simpulan/verifikasi data. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mempermudah dalam pengumpulan data penelitian, seperti informan sebagai sumber utama, hanphone, kamera digital, video, dan dokumentasi berupa buku-buku. Penelitian ini dilakukan dengan melalui tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian. Hasil dan pembahasan dalam penelitian ini, menunjukan rumusan masalah 1) tentang penuturan kidung pangkur dalam upacara Dewa Yajna umat Hindu di Banyuwangi Selatan, mendapatkan hasil yaitu prosesi pelantunan kidung pangkur dalam upacara Dewa yajna yang dilaksanakan melalui beberapa prosesi; Pertama muput oleh Romo Mangku sekaligus diiringi pelantunan kidung pangkur. Kedua pemercikan tirta Panglukatan, bertujuan untuk menyucikan jiwa dan raga umat Hindu sebelum melaksanakan persembahyangan. Ketiga, melaksanakan Pancasembah, yaitu 5 (lima) sikap sembah yang ditunjukan kepada Tuhan dan segala manifestasinya. Keempat, pemercikan tirta Wangsungpada kepada semua umat, bertujuan untuk menerima anugerah dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Kelima, melaksanakan penutup Paramasanti, yaitu mengucap mantra “Om Shanti, Shanti, Shanti Om”. 2) struktur kesastraan kidung pangkur dalam upacara Dewa Yajna meliputi, guru gatra (jumlah bait), guru wilangan (jumlah suku kata), dan guru lagu (bunyi rima vokal akhir). 3) nilai-nilai pada kidung pangkur dalam upacara Dewa Yajna meliputi Nilai budaya, nilai agama dan nilai Profetik. 4) fungsi kidung pangkur dalam upacara Dewa Yajna terdiri atas, a) fungsi estetik dan fungsi sosial yang meliputi fungsi kidung pangkur sebagai sarana upacara Dewa Yajna, sebagai sarana pendidikan, dan sebagai sarana hiburan. Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini yaitu, semoga penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan diskusi dalam dunia pendidikan sastra, serta diharapkan penelitian selanjutnya yang sejenis agar lebih mempertajam analisis guna memperoleh hasil penelitian yang lebih baik.
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86686
Appears in Collections:UT-Faculty of Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Tri Pramono-130210402022.pdf-.pdf822.26 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools