Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/86568
Title: Pengembangan Sensor Kebocoran Berbasis Indikator M-Cresol Purple Pada Kemasan Kerupuk Udang
Authors: KUSWANDI, Bambang
SARY, Indah Purnama
SANJAYA, Liya
Keywords: Sensor Kebocoran
Indikator M-Cresol Purple
Kemasan Kerupuk Udang
Issue Date: 27-Jul-2018
Series/Report no.: 142210101018;
Abstract: Kemasan merupakan salah satu aspek terpenting dalam makanan. Kemasan dikatakan baik jika dapat menjalankan fungsi perlindungan serta dapat menjaga kualitas makanan didalamnya. Kebocoran kemasan merupakan salah satu hal yang mengakibatkan fungsi perlindungan tidak berjalan baik. Udara yang masuk kedalam kemasan yang bocor akan mempengaruhi kualitas produk didalamnya. Adanya udara akan mempercepat proses pembusukan oleh mikroba, serta dapat memperpendek masa simpan. Kualitas produk yang akan cepat berkurang akibat adanya udara adalah kualitas kerupuk udang. Kerupuk udang merupakan salah satu makanan ringan yang kualitas nya dalam segi kerenyahan akan berkurang apabila terpapar udara. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sensor kebocoran berbasis indikator kolorimetri yaitu, m-cresol purple. Indikator ini bekerja dengan prinsip asam-basa dengan perubahan warna dari kuning menuju ungu dalam rentang pH 2,8-7,4 pada kondisi asam dan 7,5-9,0 dalam kondisi basa. Dalam penelitian ini dilakukan optimasi meliputi optimasi konsentrasi reagen dengan konsentrasi terpilih sebesar 1000 ppm. Lalu perbandingan volume dapar pH 4 dan reagen terpilih yaitu 1:2. Jenis matriks terpilih yang digunakan sebagai fase pendukung adalah matriks agar. Konsentrasi agar terpilih yang digunakan sebesar 250 mg, serta perbandingan volume agar dan reagen terpilih sebesar 1:1. Penelitian ini dilakukan pada kerupuk udang siap santap yang dikemas dalam kemasan dengan tiga tingkat kebocoran yang berbeda yaitu 2 mm, 5 mm dan 1 cm. Pengamatan perubahan warna sensor diamati menggunakan program ImageJ dengan menggunakan nilai Δmean Red untuk mengetahui waktu respon yang dibutuhkan dalam tiga tingkat kebocoran yang berbeda. Pada tingkat kebocoran 2 mm waktu menunjukkan mulai steady state pada jam ke-11 dengan nilai Δmean Red 56,50. Pada tingkat kebocoran 5 mm, waktu menunjukkan mulai steady state pada jam ke- 10 dengan nilai Δmean Red 47,19. Pada tingkat kebocoran 1 cm waktu menunjukkan mulai stady state pada jam ke-8 dengan nilai Δmean Red 46,67. Penentuan waktu pakai sensor dilakukan dengan pengamatan sensor dalam keadaan yang belum diaktivasi tanpa diletakkan didalam kemasan serta dilakukan juga pengamatan pada sensor yang telah diaktivasi yang berada didalam kemasan yang belum dilubangi. Pengamatan dilakukan hingga sensor menunjukkan perubahan karakteristik. Perubahan karakteristik terjadi setelah hari ke-7 dengan prosentase penurunan nilai mean Red <15% sehingga sensor dapat dikatakan stabil hingga 1 minggu. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara tingkat kebocoran terhadap waktu respon,perubahan intensitas warna dan kualitas dari kerupuk udang berbanding lurus. Artinya, semakin besar tingkat kebocoran maka semakin cepat waktu respon yang dibutuhkan, serta ditandai dengan nilai Δmean Red semakin besar yang menunjukkan bahwa kualitas kerupuk sudah tidak renyah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka sensor kebocoran m-cresol purple dapat digunakan sebagai sensor kebocoran kemasan karena mampu menunjukkan perubahan warna untuk menggambarkan kondisi makanan didalam kemasan
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86568
Appears in Collections:UT-Faculty of Pharmacy

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Liya Sanjaya-142210101018_.pdf1.4 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools