Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/86483
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorYushardi-
dc.contributor.advisorNa’im, Mohamad-
dc.contributor.authorKARUNIA, AMANDA RAKHMI-
dc.date.accessioned2018-07-26T02:40:21Z-
dc.date.available2018-07-26T02:40:21Z-
dc.date.issued2018-07-26-
dc.date.submitted
dc.identifier.nim140220303008-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86483-
dc.description.abstractDesa Argosari merupakan sebuah desa wisata yang berada di daerah perbukitan Gunung Bromo yang berada pada ketinggian 2000 mdpl, dimana di Desa Argosari tersebut terdapat objek wisata yang tengah naik daun yaitu Puncak b29 Lumajang atau lebih dikenal sebagai negeri diatas awan. Di Desa Argosari terdapat banyak lereng-lereng curam dengan kemiringan hampir 80° yang disulap menjadi lahan pertanian oleh warga setempat. Perkebunan warga berupa tanaman sayur-sayuran seperti bawang daun, kubis, kentang, wortel, dan cabe yang membentuk petak miring menyesuaikan kontur tanah perbukitan memang menjadi daya tarik tersendiri kawasan ini. Akan tetapi pola tanam petani Desa Argosari pada lereng-lereng yang curam tidak sesuai dengan kaidah konservasi tanah. Pola tanam secara vertikal diterapkan pada lahan sayuran di perbukitan yang membahayakan. Pola tanam tersebut rawan memicu terjadinya longsor. Selain itu ketika curah hujan tinggi, kontur tanah juga labil sehingga mudah terkikis turun dan dapat menyebabkan longsor. Banyak faktor-faktor lain yang mampu menimbulkan bencana tanah longor antara lain: a). akibat hujan secara terus menerus (di Purworejo tahun 2001, Bohorok tahun 2003, Gowa tahun 2004, Banjarnegara tahun 2006 ); b).akibat adanya gelombang tsunami di Aceh pada akhir tahun 2004; c).akibat gempa bumi di Yogyakarta tahun 2006; d). akibat aliran lahar beberapa kali oleh gunung Merapi, Kelud, Semeru dan lain-lain. Namun, apapun mekanisme dan jenis materialnya, gerakan material longsor diantaranya merupakan akibat terganggunya kestabilan lereng (Surono, 2003). Kejadian longsor di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang dapat disebabkan lebih dari satu faktor yang saling berinteraksi (mempengaruhi) dan bersifat khas (spesifik). Dengan melakukan investigasi secara kasus per kasus untuk mengetahui faktor penyebab longsor di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang maka diharapkan akan ditemukan suatu kesimpulan yang mampu memberikan informasi secara tepat mengenai penyebab longsor di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang. Identifikasi faktor-faktor penyebab tanah longsor di Desa Argosari penting untuk dilakukan karena : (1) Desa Argosari merupakan desa yang menarik untuk diteliti dan merupakan destinasi wisata yang sedang diminati wisatwan untuk saat ini. Untuk meningkatkan daya tarik wisata dan meningkatkan pendapatan daerah tersebut maka perlu adanya upaya pengurangan resiko bencana (terutama bencana tanah longosr) di daerah tujuan wisata. (2) Hasil pertanian Desa Argosari telah menjadi sentra penghasil sayuran untuk wilayah Lumajang dibuktikan dengan hasil pertaniannya mampu menembus swalayan, toko modern, dan pasar-pasar di luar kota (3) Sebagian besar masyarakat Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Luamajang bekerja sebagai petani dan buruh tani dan apabila lahan pertanian tersebut rusak oleh bencana longsor, maka akan berkurang pendapatan petani atau bahkan tidak memiliki pendapatan sama sekali. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan faktor penyebab utama terjadinya bencana tanah longsor di Desa Argosari. Diharapkan penelitian ini mampu memberikan pengambilan kebijakan yang tepat untuk pemerintah dalam upaya mitigasi bencana di Kabupaten Lumajang, khususnya Desa Argosari, tambahan informasi tentang faktor utama penyebab tanah longsor, sehingga masyarakat Desa argosari dapat mengantisipasi dan mengurangi dampak terjadi bencana. Berbagai faktor yang diduga menjadi penyebab tanah longsor diidentifikasi dan dianalisis.Selain dari hasil investigasi, wawancara dengan penduduk setempat dilakukan untuk mendapatkan informasi guna mendeskriptifkan tipologi tanah longsor yang terjadi di wilayah kajian. Selanjutnya menentukan faktor-faktor penyebab tanah longsor.Faktor-faktor tersebut antara lain : kedalaman tanah (V1), warna tanah (V2), erosi (V3), tekstur tanah (V4), kerapatan vegetasi (V5), panjang lereng (V6), kemiringan lereng (V7), penggunaan lahan (V8), dan usaha konservasi (V9). Dari keseluruhan data yang telah terkumpul selanjutnya ditentukan faktor yang paling berpengaruh dan menghilangkan faktor yang memilikikorelasi terrendah menggunakan metode analisis komponen utama dengan bantuan software SPSS Versi 24.Pemilihan variabel yang diamati didasarkan pada kondisi lokasi penelitian yang sering mengalami kejadian tanah longsor.Penentuan nilai (skor) tiap variabel yang digunakan dalam identifikasi dan penentuan faktor-faktor penyebab tanah longsor. Berdasarkan hasil analisis, faktor-faktor yang memiliki pengaruh terbesar penyebab tanah longsor di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang adalah faktor kedalaman tanah (V1), panjang lereng (V6), penggunaan lahan (V8), usaha konservasi (V9),dan erosi (V3). Faktor-faktor tersebut yang memiliki kontribusi tertinggi dalam penyebab tanah longsor di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang adalah penggunaan lahan (V8) dan kedalaman tanah (V1) Untuk mengantisipasi bencana tanah longsor di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang sebaiknya para petani menerapkan pola pengelolaan lahan untuk budidaya tanaman perkebunaan yang sesuai dengan azas pelestarian lingkungan.Sistem penanaman yang disarankan penulis adalah dengan sistem agroforestri. Sistem agroforestri dilakukan dengan penanaman campur antara tanaman pertanian dengan tanaman keras (seperti cemara gunung) diharapkan mampu menghasilkan produktifitas lahan yang tinggi, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya kombinasi antara tanaman semusim dengan tanaman keras diharapkan (1) Tanaman semusim seperti bawang daun, kubis, wortel, dan kentang mampu menghasilkan pendapatan jangka pendek yang periodik (2) Budidaya tanaman keras seperti cemara gunung mampu memberikan perlindungan jangka panjang terhadap kestabilan tanah, karena akar-akar tanaman keras mampu mencengkram tanah dapat mengurangi potensi terjadinya bencana tanah longsor.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectTanah Longsoren_US
dc.subjectDesa Argosarien_US
dc.subjectKecamatan Senduroen_US
dc.subjectLumajangen_US
dc.titleAnalisis Faktor-Faktor Penyebab Tanah Longsor Di Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajangen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:MT-Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
AMANDA RAKHMI KARUNIA.pdf5.38 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.