Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/86021
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorPRASETYOWATI, Irma-
dc.contributor.advisorARIYANTO, Yunus-
dc.contributor.authorPUTRI, Lusia Widyaningrum Kristyo-
dc.date.accessioned2018-06-28T00:45:14Z-
dc.date.available2018-06-28T00:45:14Z-
dc.date.issued2018-06-28-
dc.identifier.nimNIM152110101269-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/86021-
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kejadian MDR TB di Kabupaten Banyuwangi pada tahun 2017. Metode penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan total populasiberjumlah 10 responden penderita MDR TB yang tersebar di 8 puskesmas di Kabupaten Banyuwangi. Penelitian dilakukan dengan wawancara secara langsung menggunakan kuisioner untuk mendapatkan informasi terkait variabel-variabel yang diteliti. Variabel penelitian terdiri dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, pengetahuan tentang MDR TB, keteraturan berobat, pengawas menelan obat (PMO), jarak ke pelayanan kesehatan, dukungan keluarga, penyuluhan kesehatan dan petugas kesehatan. Hasil penelitian yang didentifikasi dalam faktor predisposisi menunjukkan bahwa seluruh responden penderita MDR TB berada pada usia 15-58 tahun yang didominasi oleh laki-laki, tidak bekerja, memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi, jumlah tingkat pendidikan setara antara kategori rendah dan menengah dan sebagian besar penderita teratur minum obat pada pengobatan sebelumnya. Pada identifikasi faktor pendukung menunjukkan bahwa 90% penderita MDR TB beranggapan peran PMO baik dengan akses pelayanan kesehatan mudah yang mayoritas jarak tempuhnya antara 1 hingga 5 km dan seluruh responden menyatakan mendapat dukungan keluarga dengan baik. Pada identifikasi faktor pendorong menunjukkan bahwa 80% penderita mendapatkan penyuluhan kesehatan terkait MDR TB yang didukung dengan sebagian besar peran dan pelayanan petugas kesehatan yang baik. Berdasarkan hasil penelitian ini, petugas kesehatan diharapkan untuk menjalankan prosedur pengobatan sesuai dengan panduan pengobatan TB bagi penderita kategori 1 agar tidak terjadi ke kondisi MDR TB dan secara berkala melakukan contact tracing di masing-masing puskesmas guna deteksi dini dan penemuan MDR TB di tengah masyarakat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries152110101269;-
dc.subjectMULTIDRUG RESISTANT TUBERCULOSIS (MDR TB)en_US
dc.subjectBANYUWANGIen_US
dc.titleKEJADIAN MULTIDRUG RESISTANT TUBERCULOSIS (MDR TB) DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2017en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Public Health

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Lusia Widyaningrum Kristyo Putri - 152110101269_.pdf2.48 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools