Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/85984
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Corvianindya, Yani | - |
dc.contributor.advisor | Yuwono, Budi | - |
dc.contributor.author | Farhatika, Nadia | - |
dc.date.accessioned | 2018-06-26T01:44:46Z | - |
dc.date.available | 2018-06-26T01:44:46Z | - |
dc.date.issued | 2018-06-26 | - |
dc.identifier.nim | NIM 141610101014 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85984 | - |
dc.description.abstract | Pencabutan gigi merupakan salah satu tindakan dalam bidang kedokteran gigi yang merupakan suatu proses pengeluaran gigi dari alveolus, di mana melibatkan jaringan keras dan jaringan lunak pada rongga mulut dan dapat menimbulkan luka pada soket gigi. Biji kakao (Theobroma cacao Linn.) merupakan salah satu tanaman herbal yang dapat membantu proses penyembuhan luka. Biji kakao kering yang tidak difermentasi memiliki kandungan polifenol dan asam fenolik sekitar 12-18%. Senyawa polifenol lebih banyak didominasi oleh gugus flavonoid yang terdiri dari kelompok pronthocyanidin sebanyak ±58%, flavanol ±37%, anthocyanidin ±4% dan flavonol glikosida ±1%. Flavonoid merupakan salah satu subkelas dari polifenol yang menstimulasi proses penyembuhan luka dan memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi. Berdasarkan latar belakang di atas penulis akan melakukan penelitian tentang efektivitas gel ekstrak biji kakao terhadap intensitas kolagen pada penyembuhan luka jaringan lunak soket pasca pencabutan gigi tikus wistar. Jenis penelitian adalah experimental laboratories dengan rancangan penelitian the post test only control group design. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2017 sampai dengan bulan Februari 2018. Sejumlah 32 ekor tikus Wistar jantan dikelompokan menjadi 4 kelompok yaitu 2 kelompok kontrol dan 2 kelompok perlakuan. Kemudian dilakukan pencabutan gigi molar satu kiri bawah. Selanjutnya pada kelompok kontrol negatif diberi gel Placebo, kontrol positif diberi Alvogyl®, sedangkan kelompok perlakuan diberi gel ekstrak biji kakao 8% dan 16% secara topikal. Dekaputasi dilakukan pada hari ke-3 dan ke-7 pasca pencabutan, dilanjutkan dengan pembuatan jaringan secara histologis. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | PENCABUTAN GIGI TIKUS WISTAR | en_US |
dc.title | EFEKTIVITAS GEL EKSTRAK BIJI KAKAO (Theobroma cacao L.) TERHADAP INTENSITAS KOLAGEN PADA PENYEMBUHAN LUKA JARINGAN LUNAK SOKET PASCA PENCABUTAN GIGI TIKUS WISTAR | en_US |
dc.type | Undergraduat Thesis | en_US |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Dentistry |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Nadia Farhatika-141610101014.pdf SDH.pdf | 5.7 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools