PROFIL BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL SEGIEMPAT DAN SEGITIGA

Abstract

Berpikir kreatif adalah suatu proses yang menggunakan akal dimana seseorang dapat menemukan ide baru atau cara baru dalam memecahkan suatu masalah. Berpikir kreatif proses kontruksi dalam menemukan ide baru dengan mencerminkan kefasehan (fluency), keluwesan (flexibility), kebaruan (originality), dan penguraian (elaborasi). Berpikir kreatif sangat diperlukan dalam menyelesaikan masalah terutama matematika pada materi geometri yaitu bangun datar segiempat dan segitiga. Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui tingkat berpikir kreatif siswa berdasarkan kemampuan matematika pada materi bangun datar segiempat dan segitiga khususnya persegi, persegi panjang, trapesium dan segitiga. Jenis penilitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII-D SMP Negeri 3 Jember. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes berpikir kreatif dan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil analisis dan data validasi instrumen didapatkan bahwa soal tes berpikir kreatif dan pedoman wawancara dinyatakan valid. Instrumen yang telah divalidasi, direvisi sesuai dengan saran yang diberikan oleh validator. Data yang dianalisis adalah hasil jawaban siswa dari soal tes dan hasil wawancara. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dari 34 siswa dipilih 6 siswa sebagai subjek penelitian. Keenam siswa dipilih dari hasil nilai raport matematika semester ganjil yang dilihat dari kemampuan matematika tinggi, sedang dan rendah. Setiap tingkat kemampuan matematika dipilih 2 siswa. Penentuan siswa yang terpilih menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov pada SPSS versi 20.0 diperoleh standart devisiasi tertinggi yang terdapat pada nilai pengetahuan matematika sehingga nilai pengetahuan digunakan sebagai titik ukur untuk menentukan sampel dalam penelitian. Pada pengambilan sampel juga dilakukan berdasarkan saran dari guru mata pelajaran matematika kelas VIII-D. Kemudian keenam siswa tersebut diberikan soal tes berpikir kreatif serta wawancara untuk melihat tingkat berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan soal segiempat dan segitiga. Berdasarkan hasil tes berpikir kreatif dan wawancara yang telah dilakukan, siswa berkemampuan matematika tinggi yaitu SK1 dan SK2. SK1 tergolong dalam TKBK 2 dengan karakteristik mampu memenuhi aspek indikator berpikir kreatif fluency dan flexibility. SK2 tergolong dalam TKBK 1 dengan karakteristik mampu memenuhi aspek indikator berpikir kreatif fluency. Siswa berkemampuan matematika sedang yaitu SK3 dan SK4. SK3 tergolong dalam TKBK 1 dengan karakteristik mampu memenuhi aspek indikator berpikir kreatif fluency. SK4 tergolong dalam TKBK 2 dengan karakteristik mampu memenuhi aspek indikator berpikir kreatif fluency dan flexibility. Siswa berkemampuan matematika rendah yaitu SK5 dan SK6. SK5 tergolong dalam TKBK 1 dengan karakteristik mampu memenuhi aspek indikator berpikir kreatif fluency. SK6 tergolong dalam TKBK 0 dengan karakteristik tidak mampu memenuhi keempat aspek indikator berpikir kreatif. Dapat disimpulkan bahwa tingkat berpikir siswa yang berkemampuan matematika tinggi memang tingkat berpikir kreatifnya juga tinggi. Begitu pula pada siswa yang berkemampuan matematika rendah, tingkat berpikir kreatifnya juga rendah. Pada penelitian ini, siswa yang berkemampuan matematika sedang berada pada tingkat berpikir kreatif tinggi. Begitu pula pada siswa yang berkemampuan matematika tinggi berada pada tingkat berpikir kreatifnya sedang. Hal tersebut disebabkan karena tingkat pengalaman siswa berbea-beda dalam menyelesaikan soal.