Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/85658
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Addy, Hardian Susilo | - |
dc.contributor.advisor | Wahyuni, Wiwiek Sri | - |
dc.contributor.author | PRASTIWI, ISNA ANNISA | - |
dc.date.accessioned | 2018-05-03T03:22:49Z | - |
dc.date.available | 2018-05-03T03:22:49Z | - |
dc.date.issued | 2018-05-03 | - |
dc.identifier.nim | 131510501109 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85658 | - |
dc.description.abstract | Penyakit layu Fusarium pada tomat disebabkan oleh patogen tular tanah yaitu Fusarium sp. dengan gejala klorosis pada daun terutama bagian bawah, diikuti dengan kelayuan daun dan pecoklatan pada batang bagian bawah. Kitosan merupakan polisakarida yang berasal dari limbah kulit atau cangkang Crustaceae dan diketahui dapat menginduksi ketahanan tanaman terhadap infeksi patogen. Berdasarkan hal tersebut, dicoba untuk mengetahui apakah kitosan dapat menghambat perkembangan Fusarium pada tanaman tomat. Secara in vitro, kitosan pada konsentrasi 1 mg/ml dan 2 mg/ml dapat m vb enghambat pertumbuhan jamur masing-masing 19% dan 54% dengan panjang ruas hifa 42% dan 64%. Selain itu kitosan juga menghambat perkecambahan konidia dan ini ditunjukkan dengan tidak adanya konidia yang berkecambah. Secara in vivo, Fusarium dapat menyebabkan gejala pencokelatan pada batang yang diinokulasi. Pada umur 45 hsi jumlah tanaman yang bergejala pada –K (Kitosan) –F (Fusarium) ada 0/18. Pada perlakuan –K+F tanaman yang bergejala ada 16/18, pada +K 0,5 mg/ml -F yang bergejala ada 0/18 tanaman, +K (0,1 mg/ml) +F yang bergejala ada 7/18 dan +K (0,2 mg/ml) +F yang bergejala ada 5/18 tanaman dengan panjang batang yg kecokelatan yang berbeda panjangnya. Panjang pencoklatan batang yang terpanjang ada diperlakuan -K+F adalah 10 cm dari permukaan akar, sedang yang terpendek ada diperlakuan K(2mg/ml) +F adalah 5 cm dengan gejala cokelat yang samar atau hanya disebelah batang saja. Kandungan total fenol dicerminkan dari adanya gejala pencoklelatan yg terjadi pada batang. Kandungan fenol total sampel batang yang bergejala pada tiap perlakuan –K-F= 6,126 mg/g, -K+F = 6,637 mg/g, +K (0,5 mg/ml) –F = 5,924 mg/g, +K (1 mg/ml) + F = 6,247 mg/g, K (2 mg/ml) +F = 6,224 mg/g. Hal ini menunjukkan bahwa ada sedikit perbedaan kandungan fenol pada perlakuan +K + F dengan –K +F karena gejala pencokelatan yang terjadi hanya samar atau di sebelah batang saja. Berdasarkah data ini diketahui bahwa tampaknya kitosan dapat menghambat tersebarnya jamur ke arah horizontal dan vertikal batang tanaman tomat. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | KItosan | en_US |
dc.subject | Penyakit Layu Fusarium (Fusarium sp.) | en_US |
dc.subject | Tanaman Tomat (Solanum lycopersicum L.) | en_US |
dc.title | PENGUJIAN EFEKTIFITAS KITOSAN TERHADAP PENYAKIT LAYU FUSARIUM (Fusarium sp.) PADA TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) | en_US |
dc.type | Undergraduat Thesis | en_US |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Agriculture |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
ISNA ANNISA PRASTIWI - 131510501109.pdf | 856.47 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools