Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/85288
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorRONDHIANTO
dc.contributor.authorSUSANTO, Tantut
dc.contributor.authorSULISTYORINI, Lantin
dc.date.accessioned2018-04-11T05:02:16Z
dc.date.available2018-04-11T05:02:16Z
dc.date.issued2018-04-11
dc.identifier.isbn978-979-562-029-7
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85288
dc.descriptionProsiding Seminar Nasional Dalam rangka Dies Natalis ke-50 Universitas Negeri Yogyakarta, 2014en_US
dc.description.abstractData BGM ( Bawah Garis Merah ) di puskesmas Jelbuk untuk tahun 2012 menunjukkan bahwa dari 111 memiliki gizi sangat kurang 15 balita, gizi kurang 60 balita, dan gizi normal 36 balita . Masalah gizi kurang dan gizi sangat kurang di Kecamatan [elbuk tersebar di 6 desa, yaitu desa [elbuk, Sucopangepok, Panduman, Sukowiryo, Sukojember, dan Sugerkidul. Program Gerakan Bebas Gizi Buruk (Gerbasgibur) dilaksanakan pada saat yang sarna dengan aktivitas Posyandu, tetapi dalam program ini Posyandu akan ditingkatkan melalui kegiatan penambahan Multifungsi dengan adanya Nursing Feeding Center, sehingga posyandu menjadi Posyandu Plus. Program ini mendorong partisipasi masyarakat dalam mengatasi masalah gizi melalui optimalisasi sumber pangan di wilayah lokal. Masyarakat bergerak dalam upaya mengatasi masalah gizi sangat kurang melalui kegiatan posyandu plus. Masyarakat bertindak sebagai kader kesehatan, beberapa tokoh masyarakat memotivasi warga untuk aktif dalam kegiatan posyandu dan juga memperdayakan masyarakat untuk peningkatan ketahanan pangan lokal dalam upaya meningkatkan konsumsi pangan yang beragam dan bergizi melalui potensi lokal daerah. Metode yang pendekatan yang digunakan melalui asuhan keperawatan komunitas (pengkajian, formulasi diagnosis keperawatan komunitas, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi), dan pendekatan strategi masyarakat melalui Musyawarah Masyarakat Desa (MMD I, II, dan III), dan juga adanya intervensi keperawatan komunitas seperti pendidikan kesehatan, proses kelompok, pemberdayaan, dan kemitraan. Program Gerbasgibur melalui Nursing Fedding Center diberikan dengan penambahan menu variasi MP ASI Plus yang bersumber dari hasil pertanian dan perkebunan lokal seperti padi, singkong, jagung, ketela, sayuran, dan buah-buahan untuk diolah menjadi makanan lunak, makanan semi padat, dan makanan padat sesuai selera anak sehingga menaikkan berat badan anak 0,5 - 1 kg per bulan. Kegiatan KKN -PPM (Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) dilaksanakan selama 2,5 bulan dengan aktivitas pembekalan dan persiapan, pelaksanaan kegiatan, dan penyusunan rencana tindak lanjut program. Mahasiswa PSIK Universitas [ember berperan dalam memfasilitasi masyarakat melalui program Gerbasgibur dengan aplikasi keperawatan komunitas, keperawatan keluarga, keperawatan transcultural, dan keperawatan anak untuk meningkatkan status kesehatan anak melalui penurunan angka kejadian sangat kurang dan gizi kurang yang terjadi dengan penurunan kematian bayi dan anak di Puskesmas.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectGIZI BURUKen_US
dc.subjectNURSING FEEDING CENTERen_US
dc.subjectPOSYANDUen_US
dc.titleGerakan Bebas Gizi Buruk (GERBASGIBUR) Melalui Nursing Feeding Center dalam Posyandu Plus di Kecamatan Jelbuk Kabupaten Jemberen_US
dc.typeProsidingen_US
Appears in Collections:LSP-Conference Proceeding

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
13..pdf16.11 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.