Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/85092
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Riyanti, Rini | - |
dc.contributor.advisor | Wisudanti, Desie Dwi | - |
dc.contributor.author | Permatasari, Trinita Diyah | - |
dc.date.accessioned | 2018-04-02T01:57:45Z | - |
dc.date.available | 2018-04-02T01:57:45Z | - |
dc.date.issued | 2018-04-02 | - |
dc.identifier.nim | NIM 142010101068 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/85092 | - |
dc.description.abstract | Talasemia adalah suatu kelainan darah herediter yang diturunkan secara autosomal resesif. Talasemia terjadi karena penurunan sintesis salah satu atau lebih rantai globin (α dan β) yang membentuk molekul hemoglobin manusia sehingga menyebabkan anemia hemolitik dan gangguan eritropoiesis (Muncie et al., 2009; Hoffbrand dan Moss, 2013). 2009; Hoffbrand dan Moss, 2013). Talasemia endemik di 66% dari 229 negara termasuk diantaranya yaitu Indonesia. Terdapat 332.000 lebih kelahiran setiap tahun dengan gangguan hemoglobin, dari jumlah tersebut sebanyak 56.000 bayi diantaranya mengalami talasemia mayor (Modell dan Darlison, 2008). Berdasarkan data yang diambil pada tahun 2009 oleh World Health Organization (WHO), didapatkan 250 juta penduduk dunia (4,5%) merupakan carrier genetik talasemia, dengan 80-90 juta diantaranya membawa genetik talasemia β. Separuh dari carrier tersebut berasal dari Asia Tenggara (Colah et al., 2010). Prevalensi carrier talasemia di Indonesia mencapai 3-5%, bahkan di beberapa daerah mencapai 10%, artinya 3-5 dari 100 orang adalah carrier talasemia. Dengan angka carrier talasemia sebesar 5%, angka kelahiran sebesar 20%, dan jumlah penduduk sebesar 200 juta orang, diperkirakan akan lahir 2.500 bayi talasemia mayor per tahun (Wahidiyat, 2006). Bersumber dari data Yayasan Talasemia Indonesia dan Perhimpunan Orangtua Pasien Talasemia Indonesia telah diketahui di Indonesia jumlah kasus talasemia terus meningkat sejak 2011 hingga 2015. Pada tahun 2011 kasus talasemia berjumlah 4.431 kasus sedangkan pada tahun 2015 diketahui mencapai 7.029 kasus. Persentase pertambahan jumlah kasus sebesar 58,63% jauh lebih tinggi dibandingkan dengan persentase pertambahan jumlah penduduk sebesar 5,57% sejak 2011 sampai dengan 2015 (Badan Pusat Statistik, 2017; Kementerian Kesehatan RI, 2017). | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | KADAR FERITIN, KADAR MALONDIALDEHYDE PASIEN TALASEMIA | en_US |
dc.title | HUBUNGAN ANTARA KADAR FERITIN DENGAN KADAR MALONDIALDEHYDE (MDA) PADA PASIEN TALASEMIA β MAYOR DI RSD DR. SOEBANDI JEMBER | en_US |
dc.type | Undergraduat Thesis | en_US |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Medical |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Trinita Diyah Permatasari - 142010101068 a.pdf | 2.51 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools