Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/84928
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorGozali, RB. Moch.-
dc.contributor.advisorHardian, Triwahju-
dc.contributor.authorMillah, Ibrahim Saiful-
dc.date.accessioned2018-03-27T06:15:24Z-
dc.date.available2018-03-27T06:15:24Z-
dc.date.issued2018-03-27-
dc.identifier.nimNIM 131910201103-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/84928-
dc.description.abstractPermsalahan yang sering terjadi pada kesetabilan tegangan generator DC adalah saat dibebani. Maka output generator DC akan menimbulkan efek drop tegangan. Drop tegangan ini diatasi dengan SCADA (supervisory control and data acquisition). SCADA merupakan suatu sistem yang dapat memonitor dan mengontrol suatu peralatan atau sistem secara real time. SCADA digunakan untuk mengontrol output generator dengan kontrol fuzzy untuk menstabilkan tegangan output. Sehingga tujuan penelitian ini untuk menerapkan sistem SCADA pada Arduino dengan generator DC penguatan terpisah sehingga diperoleh kestabilan output tegangan generator DC dan juga menerapkan kotrol fuzzy logic sehingga diperoleh kestabilan output tegangan generator DC terhadap variasi beban yang diberikan. Manfaat dari penelitian ini ialah memudahkan dalam pengendalian dan pengecekan kondisi pembangkit listrik dengan generator DC penguatan terpisah dan mengatasi drop tegangan dari generator DC penguatan terpisah ketika diberikan beban. SCADA ini sendiri dibangun dengan merancang buck converter yang digunakan untuk menstabilkan tegangan dari feedback tegangan output generator menggunakan kontrol fuzzy. Tahapan selanjutnya merancang dan memonitoring tegangan premover, tegangan input exciter, tegangan output generator dan arus output generator akan disimpan pada database master terminal unit. Hasil pengujian generator tanpa kontrol di dapatkan drop tegangan ketika tanpa beban tegangannya sebesar 100 V, ketika dibebani 6,006 W sebesar 95.7 V. Sementara itu ketika beban semakin naik seperti 8,7375 W maka tegangan output menjadi 94.8 V, pada pembebanan 15,778 W tegangan output sebesar 90.5 V, pada pembebanan 17,59167 W tegangan output sebesar 90.2 V dan pada pembebanan 25,04118 W terjadi drop tegangan yang sangat besar yakni tegangan output menjadi sebesar 86.1 V. ketika diberi feedback kontrol fuzzy dengan setpoint 100 di dapatkan tegangan output tanpa beban 100 V dan berbeban mulai 6 W-25,04 W sebesar 99 V. artinya sistem SCADA ini mampu mengatasi drop tegangan yang terjadi.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectGenerator DCen_US
dc.titleIMPLEMENTASI SISTEM SCADA PADA GENERATOR DC PENGUATAN TERPISAH MENGGUNAKAN ARDUINO MEGA 2560en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Ibrahim Saiful Millah 131910201103.pdf SDH.pdf4.54 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools