BAHASA INGGRIS SEBAGAI SARANA PENUNJANG DALAM MENINGKATKAN DAN MEMPROMOSIKAN OBYEK WISATA DI DINAS PERHUBUNGAN DAN PARIWISATA KABUPATEN PROBOLINGGO

Abstract

Di era globalisasi atau era pasar behas Bahasa Inggris sangat mutlak diperlukan, apalagi Bahasa Inggris yang oleh negara-negara di dunia disepakati menjadi salah satu Bahasa Internasional yang digunakan sebagai sarana komunikasi dalam segala aspek kehidupan. Hubungan antar negara, kegiatan ekspor-impor dan dunia kepariwisataan adalah contoh bagian kehidupan yang melibatkan penggunaan Bahasa Inggris didalamnya. Negara Indonesia yang memiliki keindahan alam yang beraneka ragam sangat berpotensi besar sebagai obyek wisata. Hal inilah yang mendorong Pemerintah Indonesia untuk terus meningkatkan penanganan terhadap obyek dan daya tank wisata tertentu, sebagai upaya meningkatkan pendapatan negara di sektor non migas. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia adalah pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung keberadaan obyek dan daya tank wisata dengan tujuan pencapaian kepuasan wisatawan. Hal ini tertuang dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1993-1998, bahwa sektor wisata menjadi andalan yang mampu meningkatkan kegiatan ekonomi termasuk sektor lain yang terkait, sehingga lapangan kerja, pendapatan masyarakat, pendapatan daerah dan pendapatan negara serta penerimaan devisa meningkat melalui upaya pengembangan dan pendayagunaan berbagai potensi pariwisata. Untuk mencapai tujuan tersebut Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten Probolinuuo mengupayakan dan mengembangkan obyek maupun daya tank wisata serta kegiatan promosi pada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. icegiatan ini terus ditingkatican secara teraran uan Lei pattu ammo. law dengan memanfaatkan secara optimal kerjasama kepariwisataan regional dan global. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan, Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo khususnya sub seksi promosi yang berada dibawah Seksi Pemasaran dan Penyuluhan berusaha semaksimal mungkin agar wisatawan berkunjung ke tempat wisata. Untuk menunjang keberhasilan tersebut haruslah didukung peran serta masyarakat luas baik kalangan usaha, tokoh adat. cendekiawan, pengusaha, pemuda, mahasiswa, pelajar maupun pemerintah sendiri. Dengan demikian diharapkan Sumber Daya Manusia memiliki kemampuan dan keterampilan yang baik dalam penguasaan bahasa asing terutama Bahasa Inggris. Bahasa Inggris secara langsung maupun tidak langsung sangat diperlukan terutama dikawasan wisata, karena Bahasa Inggris merupakan salah satu penunianu dalam kegiatan promosi. Dalam hal ini Bahasa Inggris mernegang peranan penting dalam upaya pembuatan buku panduan yang disajikan dalam dua bahasa (bilingual) yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Dengan begitu seluruh insan pariwisata dan pengelola usaha pariwisata seharusnya mampu mengaplikasikan Bahasa Inggris dengan baik.