Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/84234
Title: OPTIMASI KOMPOSISI ZINK OKSIDA DAN ASAM GLIKOLAT DALAM KRIM TABIR SURYA KOMBINASI BENZOPHENONE-3 DAN OCTYL METHOXYCINNAMATE DENGAN DESAIN FAKTORIAL
Authors: AGUSTIAN, Viddy
IRAWAN, Eka Deddy
ZAINURI, Ahcmad Subhan
Keywords: ZINK OKSIDA
ASAM GLIKOLAT
KRIM TABIR SURYA KOMBINASI
BENZOPHENONE-3
OCTYL METHOXYCINNAMATE
DESAIN FAKTORIAL
Issue Date: 9-Feb-2018
Series/Report no.: 132210101088;
Abstract: Sinar ultraviolet (UV) yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu: UVA (320- 400 nm), UVB (290-320 nm), dan UVC (290 nm). Paparan sinar matahari memiliki dua efek yaitu efek menguntungkan serta efek yang merugikan. Efek merugikan tersebut terutama disebabkan oleh sinar ultraviolet A dan B. (Barel dkk., 2009; Caswell, 2001). Salah satu cara mencegah efek buruk paparan sinar matahari terhadap kulit dapat dilakukan dengan menggunakan tabir surya (Draelos dan Thaman, 2006). UV filter organik yang disetujui oleh FDA adalah octyl methoxycinnamate sebagai antiUVB da benzophenone-3 sebagai antiUVA (Barel dkk., 2009). UV filter organik memiliki karakteristik photolabile dan kehilangan 50% dari sifat photoprotective setelah 1 jam terpapar UV, sebaliknya UV filter anorganik memiliki karakteristik photostable setelah terpapar UV (Wang dkk., 2010). UV filter anorganik pada penelitian ini adalah zink oksida (ZnO). Menurut Wardhani (2006) ZnO dapat mempengaruhi pH sediaan tabir surya. Semakin besar konsentrasi ZnO yang ditambahkan, maka semakin besar pH sediaan tabir surya. Efektivitas tabir surya dapat dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH) baik pH basis sediaan maupun bahan lain yang bersifat asam, sehingga dilakukan penambahan AHA (alpha hydroxy acid) ke dalam formula tabir surya yaitu asam glikolat. Penelitian ini menggunakan 2 level dan 2 faktor yang dirancang berdasarkan desain faktorial sehingga menghasilkan 4 rancangan formula. Faktor yang digunakan yaitu zink oksida dan asam glikolat, sedangkan level yang digunakan untuk ZnO yaitu 0,5% dan 2 %. Penggunaan asam glikolat yaitu 1% dan 2%. Sediaan dibuat dalam basis vanishing cream. Evaluasi sediaan krim yang dilakukan meliputi pengamatan organoleptis, uji homgenits, uji tipe krim, uji daya sebar, uji viskositas, uji pH, uji SPF, dan uji % transmisi eritema serta uji % transmisi pigmentasi. Hasil pengujian viskositas, pH, SPF, % transmisi eritema dan pigmentasi dipilih sebagai respon untuk menentukan formula optimum. Hasil pengujian viskositas menunjukkan bahwa viskositas F(ab)>F(a)>F(1)>F(b). Zink oksida memiliki efek +27,5; asam glikolat memilki efek -0,84; dan kombinasi keduanya memiliki efek +7,5. Berdasarkan hal ini maka diketahui bahwa zink oksida meningkatkan viskositas sediaan krim tabir surya dengan nilai efek sebesar 27,5. Asam glikolat diketahui dapat menurunkan viskositas dengan nilai efek dengan nilai efek sebesar 0,84. Kombinasi keduanya meningkatkankan viskositas sediaan krim tabir surya dengan nilai efek sebesar 7,5. Hasil pengujian pH menunjukkan bahwa pH F(a)>F(1)>F(ab)>F(b). Zink oksida memiliki efek +0,32; asam glikolat memilki efek -0,46; dan kombinasi keduanya memiliki efek +0,114. Berdasarkan hal ini maka diketahui bahwa zink oksida meningkatkan pH sediaan krim tabir surya dengan nilai efek sebesar 0,32. Asam glikolat diketahui dapat menurunkan pH dengan nilai efek sebesar 0,46. Kombinasi keduanya meningkatkankan pH sediaan krim tabir surya dengan nilai efek sebesar 0,114. Hasil pengujian SPF menunjukkan bahwa nilai SPF F(ab)>F(a)>F(1)>F(b). Zink oksida memiliki efek +9,56; asam glikolat memilki efek -8,3; dan kombinasi keduanya memiliki efek +9,58. Berdasarkan hal ini maka diketahui bahwa zink oksida meningkatkan nilai SPF sediaan krim tabir surya dengan nilai efek sebesar 9,56. Asam glikolat diketahui dapat meningkatkan nilai SPF dengan nilai efek sebesar 8,3. Kombinasi keduanya meningkatkankan nilai SPF sediaan krim tabir surya dengan nilai efek sebesar 9,58. Hasil pengujian % transmisi eritema menunjukkan bahwa nilai % transmisi eritema F(a)>F(1)>F(b)>F(ab). Zink oksida memiliki efek -1,783.10-4; asam glikolat memilki efek -9,716.10-4; dan kombinasi keduanya memiliki efek -1,302.10-3. Berdasarkan hal ini maka diketahui bahwa zink oksida menurunkan nilai % transmisi eritema sediaan krim tabir surya dengan nilai efek sebesar 1,783.10-4. Asam glikolat diketahui dapat menurunkan nilai % transmisi eritema dengan nilai efek sebesar 9,716.10-4. Kombinasi keduanya menurunkan nilai % transmisi eritema sediaan krim tabir surya dengan nilai efek sebesar 1,302.10-3. Hasil pengujian % transmisi pigmentasi menunjukkan bahwa nilai % transmisi pigmetasi F(a)>F(1)>F(b)>F(ab). Zink oksida memiliki efek -0,56; asam glikolat memilki efek -9,72; dan kombinasi keduanya memiliki efek -8,1. Berdasarkan hal ini maka diketahui bahwa zink oksida menurunkan nilai % transmisi pigmentasi sediaan krim tabir surya dengan nilai efek sebesar 0,56. Asam glikolat diketahui dapat menurunkan nilai % transmisi pigmentasi dengan nilai efek sebesar 9,72. Kombinasi keduanya menurunkan nilai % transmisi pigmentasi sediaan krim tabir dengan nilai efek surya sebesar 8,1. Analisis varian menunjukkan bahwa zink oksida, asam glikolat, dan interaksi keduanya mempunyai nilai p<0,0001, yang berarti berpengaruh signifikan terhadap respon pH dan SPF (p<0,05). Analisis varian menunjukkan bahwa zink oksida nilai p<0,0001 yang berarti zink oksida berpengaruh signifikan terhadap respon viskositas. Asam glikolat nilai p 0,6305, dan interaksi keduanya mempunyai nilai p 0,0020, yang berarti asam glikolat dan interaksi keduanya tidak berpengaruh signifikan terhadap respon viskositas. Analisis varian menunjukkan bahwa zink oksida nilai p 0,2856 dan asam glikolat nilai p 0,0002 yang berarti zink oksida dan asam tidak berpengaruh signifikan terhadap respon % TE. Interaksi keduanya mempunyai nilai p<0,0001, yang berarti interaksi keduanya berpengaruh signifikan terhadap respon % TE. Analisis varian menunjukkan bahwa zink oksida nilai p 0,3872 yang berarti zink oksida tidak berpengaruh signifikan terhadap respon % TP. Asam glikolat dan interaksi keduanya mempunyai nilai p<0,0001, yang berarti interaksi keduanya berpengaruh signifikan terhadap respon % TP. Penentuan formula optimum menggunakan desain faktorial dengan kriteria respon yang diinginkan untuk pH adalah antara 4,5-6,5, viskositas antara 50-120 dPa.s, SPF antara 8-31,473, & transmisi eritema antara 0-1% dan % transmisi pigmentasi antar 3-40%. Daerah optimum yang berwarna kuning pada overlay plot menunjukkan jumlah kombinasi zink oksida dan asam glikolat untuk formula optimum adalah 2% dan 1.828%
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/84234
Appears in Collections:UT-Faculty of Pharmacy

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Ahcmad Subhan Zainuri 132210101088_.pdf4.97 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools