Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/83433
Title: Dampak Fluktuasi Harga Kedelai Impor Terhadap Jumlah Produksi Tempe Pada Industri Tempe Sumber Rejeki Di Kelurahan Jember Lor Kecamatan Patrang Kabupaten Jember Periode 2013-2015
Authors: Suyadi, Bambang
Srikantun
Ambarini, Munadyan
Keywords: Kedelai Impor
Industri Tempe
Issue Date: 29-Nov-2017
Series/Report no.: 100210301039;
Abstract: Salah satu industri pangan yang menggunakan kedelai sebagai bahan baku utama adalah tempe. Sumber Rejeki merupakan salah satu industri tempe rumah tangga yang masih berproduksi hingga saat ini. Industri tempe yang sudah berproduksi selama 15 tahun ini mengalami banyak perubahan dalam siklus produksinya akibat harga kedelai impor yang semakin mahal setiap tahunnya. Permasalahan harga kedelai impor menjadi masalah besar yang dapat mengancam industri tempe Sumber Rejeki. Naik dan turunnya harga kedelai impor tentu sangat berpengaruh terhadap produksi tempe, diantaranya siklus produksi yang dijalankan, penurunan volume produksi, penurunan penggunaan bahan baku, hingga penurunan pendapatan. Kenaikan dan penurunan jumlah produksi akibat fluktuasi harga kedelai impor terjadi hampir setiap bulan selama tahun 2013-2015. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan jumlah produksi tempe dampak kenaikan dan penurunan harga kedelai impor pada industri tempe Sumber Rejeki periode 2013-2015. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan menggunakan analisis trend yang bertujuan untuk menganalisis jumlah produksi tempe Sumber Rejeki periode 2013-2015. Penentuan lokasi penelitian menggunakan metode purposive area yaitu pemilihan lokasi yang ditentukan secara sengaja sesuai dengan tujuan penelitian. Sumber data menggunakan data sekunder dan data primer. Obyek dalam penelitian adalah industri tempe Sumber Rejeki. Subyek penelitian adalah Pemilik Sumber Rejeki dan informan dari 2 orang tenaga kerja. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumen, observasi dan wawancara,sedangkan proses analisis data menggunakan analisis trend dan analisis data secara deskriptif kualitatif. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis trend dengan menggunakan metode Kuadrat Terkecil (Least Square). Hasil penelitian membuktikan bahwa tahun 2013 hingga tahun 2015 harga kedelai impor mengalami kenaikan dan penurunan harga hampir setiap bulannya. Harga kedelai impor tertinggi selama tahun 2013-2015 terjadi pada bulan Juli tahun 2013. Harga kedelai impor mencapai Rp12.000 perkilogram, sedangkan tempe hanya bisa dijual Rp5000 perbuah. Produsen tempe Sumber Rejeki tidak dapat menaikkan harga tempe karena takut jika konsumen akan beralih kepada produsen tempe lainnya. Siasat yang dilakukan oleh produsen tempe Sumber Rejeki adalah dengan mengurangi input produksi. Cara tersebut pun belum dapat memaksimumkan laba yang diperoleh produsen, hanya untuk sekedar menutup modal produksi. Kenaikan harga kedelai impor mengakibatkan penurunan jumlah produksi tempe hingga 24% dari bulan sebelumnya. Tidak hanya mengalami kenaikan harga, kedelai impor juga mengalami penurunan. Harga kedelai impor terendah selama tahun 2013-2015 terjadi pada bulan Juli tahun 2014 dan mengalami kenaikan jumlah produksi sebesar 22,5%. Awal tahun 2014 produsen tempe Sumber Rejeki memperbarui mesin pengelupas kulit kedelai. Tujuannya agar kedelai yang akan diproses menjadi tempe lebih bersih sehingga dapat menghasilkan jumlah tempe yang maksimal dan memiliki kualitas yang lebih baik. Selain itu, dapat mempermudah proses produksi dan mempersingkat waktu produksi. Permulaan tahun 2014 harga kedelai impor mulai stabil namun belum dapat dikatakan turun secara drastis. Produsen tempe Sumber Rejeki merasa harga kedelai impor pada saat itu masih mahal, karena dianggap harga bahan baku delapan ribu rupiah perkilogram tidak sebanding dengan hasil produksi yang hanya bisa dijual seribu rupiah perpotong. Tetapi dengan sedikit penurunan harga tersebut, produsen tempe Sumber Rejeki berusaha untuk memperbaiki kembali jumlah produksinya pasca kenaikan harga yang mencapai dua belas ribu rupiah perkilogram pada tahun 2013.
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/83433
Appears in Collections:UT-Faculty of Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
MUNADYAN AMBARINI - 100210301039.pdf1.04 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools