Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/82794
Title: PENGARUH VARIASI HOLDING TIME PADA NORMALIZING TERHADAP LAJU KOROSI BAJA KARBON A53 DENGAN MEDIA LUMPUR
Authors: KRISTIANTA, Franciscus Xaverius
SUMARJI
RIZKYAWAN, Alif Kurnia
Keywords: VARIASI HOLDING TIME
NORMALIZING
LAJU KOROSI BAJA KARBON A53
MEDIA LUMPUR
Issue Date: 28-Oct-2017
Series/Report no.: 121910101041;
Abstract: Penggunaan material baja dalam jumlah besar pada berbagai aplikasi teknik mengindikasikan bahwa material baja sampai saat ini belum tergantikan oleh jenis material lainnya. Baja memiliki spektrum sifat yang begitu luas, mampu untuk ditingkatkan sifat-sifatnya dengan berbagai rekayasa mulai dengan pembentukan paduan, pengerjaan panas dan pengerjaan dingin hingga dengan perlakuan panas. Salah satu bentuk penggunaan baja yang banyak dipakai adalah baja dalam bentuk pipa baja. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui hubungan antara struktur mikro dengan laju korosi. Sehingga perlu adanya treatment untuk mengontrol perubahan struktur mikro pada baja tersebut. Salah satu treatment tersebut adalah proses perlakuan panas. Selain digunakan untuk memperbaiki diharapkan nantinya perlakuan panas menjadi salah satu metode alternatif untuk memperkuat corrosive resistance suatu material dengan memperbaiki bentuk, ukuran, jenis pada struktur mikronya Pada penelitian ini tahap pertama yang dilakukan adalah membuat spesimen dari pipa baja karbon rendah A53 grade B berukuran 20 mm x 20 mm. spesimen tersebut selanjutnya di bersihkan dan dimasukkan ke dalam furnace bersuhu 900OC selama 20 menit, 40 menit, 60 menit, 80 menit dan 100 menit yang merupakan variasi untuk mengetahui holding time mana yang paling efisien. Spesimen didinginkan di udara bebas bersuhu kamar 24OC sebelum dikorosikan dalam media lumur selama 40 hari, dengan interval pengujian korosi setiap 8 hari sekali. Laju korosi ditentukan menggunakan metode weight loss (ASTM G-1) dengan cara menghitung selisih pengurangan massa yang terjadi pada spesimen sebelum terkorosi dan setelah terkorosi. Pengurangan massa yang terjadi pada spesimen ditentukan dengan cara menimbang material menggunakan timbangan digital excellent scale yang mempunyai ketilitian 0,0001 gr. Hasil dari penelitian menunjukkan, spesimen tanpa perlakuan yang dikorosikan selama 40 hari sebesar 4.69 x10-3 mmpy. Sedangkan spesimen dengan perlakuan memiliki kecenderungan laju korosi yang menurun. Spesimen dengan holding time 20 menit yang dikorosikan selama 40 hari sebesar 2.23 x10-3 mmpy. Spesimen dengan holding time 40 menit yang dikorosikan selama 40 hari sebesar 1.91 x10-3 mmpy. Spesimen dengan holding time 60 menit yang dikorosikan selama 40 hari sebesar 1.64 x10-3 mmpy. Spesimen dengan holding time 80 menit yang dikorosikan selama 40 hari sebesar 1.26 x10-3 mmpy. Dan Spesimen dengan holding time 100 menit yang dikorosikan selama 40 hari sebesar 1.26 x10-3 mmpy. Pada proses pengamatan visual terlihat bercak kecoklatan yang menyebar di seluruh permukaan spesimen. Bercak kecoklatan ini adalah korosi yang terjadi pada pipa baja karbon A53. Namun, seiring dengan semakin lamanya proses holding time yang diberikan pada spesimen, bercak kecoklatan semakin tidak merata. Sedangkan pada pengamatan foto mikro, terlihat bentuk korosi yang terjadi pada spesimen yang telah dikorosikan. Berbanding lurus dengan proses pengamatan visual, pada pengamatan foto mikro, semakin lamanya proses holding time yang diberikan pada spesimen, bentuk korosi yang terjadi juga semakin menurun. Jenis korosi yang terjadi adalah korosi merata, karena korosi menyerang keseluruhan permukaan spesimen dan tidak tertuju pada satu titik bagian spesimen.
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82794
Appears in Collections:UT-Faculty of Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Alif Kurnia Rizkyawan 121910101041_.pdf3.92 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools