Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/82630
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Wahyuni, Dwi | - |
dc.contributor.advisor | Fikri, Kamalia | - |
dc.contributor.author | Marisanti | - |
dc.date.accessioned | 2017-10-25T06:02:48Z | - |
dc.date.available | 2017-10-25T06:02:48Z | - |
dc.date.issued | 2017-10-25 | - |
dc.identifier.nim | NIM 130210103003 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82630 | - |
dc.description.abstract | Aedes aegypti L. merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). DBD adalah salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia. Menurut Kemenkes RI (2016) pada tahun 2014, tercatat terdapat sebanyak 100.347 penderita DBD di 34 provinsi di Indonesia, dan 907 orang diantaranya meninggal dunia. Jumlah tersebut meningkat pada tahun 2015, yakni sebanyak 126.675 penderita dan sebanyak 907 penderita meninggal. Hal tersebut disebabkan oleh perubahan iklim dan rendahnya kesadaran untuk menjaga lingkungan. Sehingga masyarakat harus mampu mengenali dan mengetahui cara-cara mengendalikan jenis ini untuk membantu mengurangi penyebaran penyakit demam berdarah. Pengendalian vektor demam berdarah dapat dilakukan melalui pemberantasan larva nyamuk Aedes aegpypti L. melalui pemberian insektisida sintesik berupa butiran temefos 1% terbukti ampuh untuk memberantas jentik nyamuk Aedes aegypti L. selama 8-12 minggu (WHO, 2005) dalam. Penggunaan insektisida sintetik khususnya larvasida menimbulkan beberapa efek, diantaranya adalah resistensi terhadap serangga, pencemaran lingkungan, dan residu insektisida. Untuk mengurangi efek tersebut, maka diupayakan penggunaan insektisida alami untuk mengendalikan larva Aedes aegypti L. Secara umum insektisida alami diartikan sebagai pestisida yang bahan dasarnya berasal dari tumbuhan. Tumbuhan yang mempunyai potensi sebagai larvasida botani adalah buah srikaya (Annona squamosa L.) dan jeruk nipis (Citrus X aurantiiolia (Christm.) Swingle). Buah mentah, biji, daun, dan akar A. squamosa L. mengandung senyawa kimia tanin dan annonain terdiri dari squamosin dan asimisin, sedangkan yang terdiri uah jeruk nipis mengandung senyawa aktif flavonoid, minyak atsiri yang terdiri dari limolen dan linalool yang dapat berperan sebagai insektisida, larvasida, penolak serangga (repellent), dan anti-feedant dengan cara kerja sebagai racun kontak dan racun perut. Pencampuran beberapa senyawa aktif dari beberapa larvasida botani dapat memberikan efek seperti sinergis, antagonis, dan aditif. Sehingga apabila dua senyawa aktif buah srikaya dan jeruk nipis yang bersifat toksik ini dicampurkan, diharapkan akan mampu meningkatkan toksisitas terhadap larva Aedes aegypti L. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas campuran ekstrak buah srikaya (Annona squamosa L.) dan jeruk nipis (Citrus X aurantiiolia (Christm.) Swingle) terhadap mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. dalam waktu dedah 24 jam. Penelitian dilakukan di Laboratorium Toksikologi Pendidikan Biologi, Universitas Jember. Penelitian diawali dengan pembuatan ekstrak. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.subject | MORTALITAS LARVA NYAMUK | en_US |
dc.title | TOKSISITAS CAMPURAN EKSTRAK BUAH SRIKAYA (Annona squamosa L.) DAN JERUK NIPIS (Citrus X aurantiifolia (Christm.) Swingle) TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti L. (Serta Pemanfaatnya Sebagai Buku Ilmiah Populer) | en_US |
dc.type | Undergraduat Thesis | en_US |
Appears in Collections: | UT-Faculty of Teacher Training and Education |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
Marisanti - 130210103003.pdf sdh.pdf | 2.85 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.
Admin Tools