Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/82602
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorPOERWOKO, Moh. Setyo
dc.contributor.advisorHARIYONO, Kacung
dc.contributor.authorNANDA, Nursa Renzy Aji Widya
dc.date.accessioned2017-10-24T11:20:29Z
dc.date.available2017-10-24T11:20:29Z
dc.date.issued2017-10-24
dc.identifier.nim121510501048
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82602
dc.description.abstractKedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan jenis tanaman kacang-kacangan dari famili Leguminoceae yang dijadikan sebagai bahan makanan tambahan karena memiliki kandungan protein tinggi. Kedelai merupakan sumber protein nabati yang penting bagi masyarakat Indonesia. Selain sebagai sumber protein, kedelai juga merupakan sumber lemak, vitamin, dan mineral yang sangat penting bagi tubuh. Penelitian dilakukan di lahan percobaan Politeknik Negeri Jember pada Bulan Desember 2015 sampai April 2016. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri dari 13 genotipe dan diulang sebanyak 3 kali. Genotipe kedelai yang digunakan yaitu Rajabasa, Dering, Polije 2, Polije 3, RD (Rajabasa x Dering), P2R (Polije 2 x Rajabasa), P2D (Polije 2 x Dering), P2P3 (Polije 2 x Polije 3), P3R (Polije 3 x Rajabasa), P3D (Polije 3 x Dering), P3P2 (Polije 3 x Polije 2), Ri (Ringgit), dan M (Malabar). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tujuh genotipe kedelai pada generasi F5 sehingga berpengaruh terhadap hasil serta kualitas hasil tanaman kedelai. Bahan penelitian terdiri dari tujuh genotipe biji F5 yang terseleksi dari tanaman F4 yaitu genotipe nomor RD (Rajabasa x Dering), P2R (Polije 2 x Rajabasa), P2D (Polije 2 x Dering), P2P3 (Polije 2 x Polije 3), P3R (Polije 3 x Rajabasa), P3D (Polije 3 x Dering), P3P2 (Polije 3 x Polije 2), empat tetua yaitu Polije-2, Polije-3, Rajabasa dan Dering, satu varietas pembanding yang mempunyai sifat rentan terhadap penyakit karat daun yaitu varietas Ringgit, dan varietas Malabar sebagai pembanding umur pendek. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yang pertama yaitu berdasarkan variabel pengamatan terpilih menurut kriteria heritabilitas yaitu berat 100 biji dan kandungan protein, dan yang kedua yaitu berdasarkan varibel pengamatan terpilih diperoleh persamaan Indeks Seleksi X1+0,0001877X2, maka diperoleh hasil genotipe menurut nilai persamaan Indeksi Seleksi adalah 14,542 P3 (Polije-3); 12,487 P3P2 (Polije-3 x Polije-2); 12,087 M (Malabar); 11,922 P2 (Polije-2); 11,788 P2P3 (Polije-2 x Polije-3); 11,787 P3R (Polije-3 x Rajabasa); 11,532 P2D (Polije-2 x Dering); 10,547 P2R (Polije-2 x Rajabasa); 10,308 R (Rajabasa); 9,632 P3D (Polije-3 x Dering); 8,843 RD (Rajabasa x Dering); 8,173 D (Dering); dan 6,380 Ri (Ringgit).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries121510501048;
dc.subjectKUALITAS DAN HASILen_US
dc.subjectTUJUH GENOTIPE KEDELAIen_US
dc.subjectGLYCINE MAX L. MERRILen_US
dc.subjectGENERASI F5en_US
dc.titleSeleksi Kualitas dan Hasil Tujuh Genotipe Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Generasi F5en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
dc.identifier.validatortaufik 6 november 2023
dc.identifier.validatortaufik 6 november 2023
Appears in Collections:UT-Faculty of Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Nursa Renzy Aji Widya Nanda 121510501048_.pdf2.87 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools