Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/82348
Title: IDENTIFIKASI KEMAMPUAN KOGNITIF TINGKAT TINGGI SISWA BERDASARKAN GENDER SELAMA KBM DENGAN PENERAPAN MODEL COLLABORATIVE LEARNING
Authors: Trapsilasiwi, Dinawati
Kurniati, Dian
Pertiwi, Beta Mutiara Putri Puspa
Keywords: KOGNITIF
GENDER
COLLABORATIVE LEARNING
Issue Date: 20-Oct-2017
Abstract: Perbedaan gender sangat mempengaruhi perbedaan hasil belajar matematika. Gender adalah karakter dan perilaku yang melekat pada pria dan wanita. Susilastuti (1993) menerangkan bahwa laki-laki secara umum memiliki sifat maskulin sedangkan perempuan cenderung feminim. Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar matematika siswa adalah kemampuan kognitif siswa. Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktifitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Anderson dan Krathwohl (2001) merevisi taksonomi Bloom tentang dimensi proses kognitif yaitu mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mengkreasikan (C6). Penelitian ini hanya menekankan pada kemampuan kognitif tingkat tinggi saja yaitu menganalisis (C4), mengevaluasi (C5) dan mengkreasikan (C6). Kemampuan kognitif siswa lakilaki dan perempuan berbeda. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan kognitif siswa berdasarkan gender. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran kolaboratif. Pada penelitian ini, siswa dibentuk kelompok kecil yang beranggotakan siswa lakilaki dan perempuan dengan tujuan mengetahui bagaimana kemampuan kognitif siswa laki-laki dan perempuan selama diskusi menyelesaikan masalah bersamasama. Penelitian ini dilaksanakan untuk mendeskripsikan kecenderungan kemampuan kognitif tingkat tinggi siswa berdasarkan gender dalam pembelajaran kolaboratif. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII-A SMP Negeri 6 Jember yang terdiri atas 37 siswa. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2016/2017. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal tes matematika, pedoman wawancara dan pedoman observasi. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes, wawancara dan observasi. Data yang dianalisis adalah hasil jawaban dari kelompok siswa saat tes, hasil wawancara dan hasil observasi setiap subjek. Berdasarkan hasil analisis data validasi soal tes matematika, pedoman wawancara dan pedoman observasi di dapat rerata (Va) untuk soal tes matematika adalah 2,571, rerata (Va) untuk pedoman wawancara adalah 2,75 dan rerata (Va) untuk pedoman observasi adalah 2,786 sehingga intrumen soal tes matematika, pedoman wawancara dan pedoman observasi masuk katagori valid. Penelitian dilakukan dengan membentuk 9 kelompok, setiap kelompok terdiri dari siswa lakilaki dan perempuan. Kemudian setiap kelompok mengerjakan soal tes yang telah diberikan. Kemampuan kognitif tingkat tinggi siswa selama proses pembelajaran kolaboratif diamati oleh observer. Soal tes matematika yang telah dikerjakan di analisis ketercapaian setiap indikator dari tiga komponen kemampuan kognitif tingkat tinggi dan dilakukan wawancara mendalam untuk mengetahui proses penyelesaian soal dengan memilih 3 siswa laki-laki dan siswa perempuan secara acak dengan memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Kemampuan kognitif tingkat tinggi siswa laki-laki dan perempuan selama pembelajaran kolaboratif sampai pada tingkat mengevaluasi (C5), namun kemampuan kognitif tingkat tinggi siswa laki-laki tidak semua indikator terpenuhi, sedangkan siswa perempuan memenuhi semua indikator sampai pada tingkat mengevaluasi (C5). Pada tahap transformation, kemampuan kognitif tingkat tinggi siswa laki-laki khususnya pada tingkat menganalisis (C4), cenderung kurang teliti dalam membaca petunjuk soal, sehingga tidak menuliskan hal yang diketahui, ditanyakan, dan kesimpulan pada penyelesaian soal, namun saat proses wawancara berlangsung siswa laki-laki mampu menentukan hal yang diketahui, ditanya dan kesimpulan pada penyelesaian soal. Mereka terbiasa mengerjakan soal langsung pada penyelesaian soal, sehingga perlu membiasakan diri untuk membaca petunjuk terlebih dahulu. Pada tahap presentation, kemampuan kognitif tingkat tinggi siswa laki-laki khususnya pada tingkat mengevaluasi (C5), siswa laki-laki kurang percaya diri, hal tersebut dapat dilihat pada indikator kedelapan yaitu siswa tidak mampu menyampaikan perbedaan pendapatnya kepada kelompok penyaji.
URI: http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82348
Appears in Collections:UT-Faculty of Teacher Training and Education

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Beta Mutiara Putri Puspa Pertiwi.pdf2.16 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools