Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/82236
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHOLIDAH, Diana-
dc.contributor.advisorMARIA C., Fransiska-
dc.contributor.authorFITRIA, Fergi Rizkhaltum-
dc.date.accessioned2017-10-19T01:53:15Z-
dc.date.available2017-10-19T01:53:15Z-
dc.date.issued2017-10-19-
dc.identifier.nimNIM132210101022-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82236-
dc.description.abstractJenis penelitian ini adalah eksperimen murni dan rancangan penelitian yang digunakan adalah posttest dengan kelompok kontrol. Sampel awal mencit dibagi menjadi enam kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat ekor mencit, meliputi kelompok kontrol normal, kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, dan tiga kelompok perlakuan ekstrak teh hijau dengan dosis 600, 900, dan 1200 mg/kg BB. Setiap kelompok diinduksi dengan aloksan, kecuali kelompok kontrol normal. Perlakuan diberikan selama 14 hari dan pada hari ke-15 dilakukan pengukuran kadar glukosa darah dan pengambilan organ hati untuk pengukuran kadar MDA jaringan hati mencit. Metode analisis yang digunakan untuk mengukur kadar MDA jaringan hati mencit adalah metode thiobarbituric acid reactive substances (TBARS) dengan pengukuran secara spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 532 nm. Metode analisis tersebut divalidasi untuk memastikan bahwa metode yang digunakan untuk pengujian dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan hasil uji terhadap lima parameter validasi, meliputi linieritas, batas deteksi (LOD), batas kuantitasi (LOQ), presisi dan akurasi, dapat dikatakan bahwa metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini telah valid. Uji One Way ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada rata-rata kadar MDA jaringan hati mencit berdasarkan keenam kelompok perlakuan. Kelompok kontrol negatif berbeda signifikan dengan ketiga kelompok dosis ekstrak teh hijau (p < 0,05). Hal ini menunjukkan ekstrak teh hijau memiliki aktivitas untuk menurunkan kadar MDA jaringan hati mencit yang diinduksi aloksan. Kelompok kontrol positif tidak berbeda signifikan dengan kelompok ekstrak dosis 900 dan 1200 mg/kg BB (p > 0,05), namun antar kelompok ekstrak teh hijau tidak memberikan perbedaan yang signifikan (p > 0,05). Hal ini menunjukkan pemberian ekstrak teh hijau dosis 600, 900, dan 1200 mg/kg BB mampu menurunkan kadar MDA jaringan hati mencit diabetes yang diinduksi aloksan, tetapi tidak berbeda signifikan secara statistik.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries132210101022;-
dc.subjectEKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis L.)en_US
dc.subjectKADAR MALONDIALDEHIDen_US
dc.titlePENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEH HIJAU (Camellia sinensis L.) TERHADAP KADAR MALONDIALDEHID JARINGAN HATI MENCIT DIABETES YANG DIINDUKSI ALOKSANen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Pharmacy

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Fergi Rizkhaltum Fitria - 132210101022_.pdf2.74 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools