Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/82038
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorEka Deddy Irawan-
dc.contributor.advisorLusia Oktora Ruma-
dc.contributor.authorMeiliyah, Nur Khijjatul-
dc.date.accessioned2017-10-10T03:51:43Z-
dc.date.available2017-10-10T03:51:43Z-
dc.date.issued2017-10-10-
dc.identifier.nim132210101028-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/82038-
dc.description.abstractMetformin hidroklorida merupakan antidiabetik golongan biguanida yang digunakan dalam terapi diabetes melitus tipe 2. Metformin hidroklorida beredar di pasaran dalam bentuk tablet konvensional dengan dosis 500 mg untuk pemakaian 2-3 kali sehari atau 850 mg 1-2 kali sehari. Terapi dengan metformin hidroklorida memiliki berbagai permasalahan diantaranya membutuhkan dosis yang besar (1,5–2,0 g/hari), bioavailabilitas rendah (50%-60%) dan tingginya kasus gangguan saluran pencernaan (30%). Pada penelitian yang dilakukan oleh Fadila (2016); Susilowati (2016); dan Sukmaningrum (2016), metformin hidroklorida diformulasikan menjadi microspheres dengan polimer etil selulosa menggunakan metode non-aqueous solvent evaporation. Microspheres adalah partikel sferis kecil dengan diameter 1μm-1000μm yang merupakan sediaan multiple unit bersifat biocompatible, dapat meningkatkan bioavailabilitas suatu bahan aktif, dan menghasilkan partikel dalam ukuran mikron. Etil selulosa telah banyak diteliti sebagai polimer microspheres, polimer ini bersifat tidak larut dalam air, nonbiodegradable, biocompatible, tidak beracun, dan banyak digunakan dalam produk farmasi. Formula microspheres metformin hidroklorida-etil selulosa terpilih menghasilkan nilai entrapment efficiency sebesar 55,856-84,792%. Pada penelitian sebelumnya belum dilakukan uji disolusi terhadap formula terpilih. Uji disolusi menjadi bagian penting untuk menilai keberhasilan suatu formulasi sediaan, terutama untuk formulasi sediaan lepas lambat yang pengontrolan laju pelepasan obatnya menjadi tujuan utama formulasi. Pada uji disolusi yang akan dilakukan, microspheres metformin hidroklorida-etil selulosa diformulasikan ke dalam bentuk sediaan kapsul. Preparasi microspheres pada sediaan kapsul bisa secara langsung diisikan ke dalam cangkang keras kapsul tanpa melalui proses pencetakan atau kempa yang dapat menyebabkan pecahnya mikropartikel sehingga pelepasan obat meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dissolution efficiency dari formula terpilih hasil penelitian sebelumnya dan mengetahui hubungan antara nilai entrapment efficiency dengan nilai pelepasan tiap formula. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorik dengan menggunakan four blades propeller 400 rpm atau 1000 rpm selama 2 jam atau 4 jam, dan spektrofotometer UV-Vis untuk melakukan pengukuran entrapment efficiency dan pelepasan metformin hidroklorida. Hasil nilai entrapment efficiency dan pelepasan yang diperoleh selanjutnya dibandingkan untuk mengetahui hubungan dari kedua nilai tersebut pada masing-masing formula. Adanya peningkatan kecepatan dan lama pengadukan yang digunakan dalam suatu formula menghasilkan nilai entrapment efficiency cukup rendah dengan pelepasan obat yang tinggi. Dan sebaliknya, penggunaan kecepatan dan lama pengadukan yang rendah dalam suatu formula menghasilkan nilai entrapment efficiency cukup tinggi dengan pelepasan yang lambat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai entrapment efficiency microspheres metformin hidroklorida-etil selulosa yang dipreparasi dengan kombinasi antara kecepatan dan lama pengadukan adalah 54,768% ± 0,563 - 83,636% ± 0,681, dengan formula 1 > formula 2 > formula 3 > formula 4. Microspheres metformin hidroklorida-etil selulosa memenuhi evaluasi sifat alir dengan kategori sangat baik, dan juga memenuhi evaluasi kapsul meliputi keseragaman bobot, dan waktu hancur. Pelepasan metformin hdiroklorida selama 8 jam dari keempat formula sebesar 31,41% ± 0,96 - 67,01% ± 0,20 serta DE480 26,95% ± 0,346 - 58,06% ± 0,165, dengan formula 3 > formula 1 > formula 4 > formula 2. Formula dengan nilai DE480 paling besar mengikuti kinetika pelepasan Korsmeyer Peppas dengan mekanisme difusi, dan rata-rata ukuran partikel yang didapatkan menggunakan SEM sebesar 112 μm ± 27,539 dengan bentuk mendekati sferis. Hasil entrapment effciency dari empat formula yang digunakan tidak memiliki hubungan yang linier dengan pelepasan obat.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectDISOLUSIen_US
dc.subjectEVALUASI KAPSULen_US
dc.subjectMICROSPHERESen_US
dc.titlePROFIL DISOLUSI DAN EVALUASI KAPSUL MICROSPHERES METFORMIN HIDROKLORIDA-ETIL SELULOSAen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US
Appears in Collections:UT-Faculty of Pharmacy

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Nur Khijjatul Meiliyah - 132210101028_1.pdf3.6 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Admin Tools