Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/81854
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSUKUSNI-
dc.contributor.advisorPurnomo, Edy-
dc.contributor.authorMOCHTARI-
dc.date.accessioned2017-09-26T06:32:58Z-
dc.date.available2017-09-26T06:32:58Z-
dc.date.issued2017-09-26-
dc.identifier.nim990820101249-
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/81854-
dc.description.abstractBerdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap data kredit bermasalah dan berbagai faktor yang diduga mempengaruhinya, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Dari gambaran atau profil BPR di wilayah eks karesidenan Besuki yang mengalami kredit bermasalah dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya penanganan kredit bermasalah tersebut dapat dilakukan sedini mungkin apabila Bank Perkreditan Rakyat mempunyai prosedur pemberian dan pengawasan kredit yang baik (teratur) dan informasi yang Iengkap mengenai calon nasabah. 2. Berdasarkan hasil analisa statistik deskriptif baik pada sejumlah sampel bank maupun nasabah yang mengalami kredit bermasalah dapat diperoleh suatu kesimpulan bahwa terjadinya kredit bermasalah sebagian besar disebabkan oleh faktor ekonomi yaitu kondisi ekonomi (usaha) yang menurun. Sedangkan faktor-faktor lainnya, misalnya prosedur pemberian kredit yang keliru, adanya itikad yang kurang baik dari nasabah, musibah dan lain-lain hanya sedikit saja pengaruhnya. 3. Berdasarkan perhitungan statistik uji korelasi rank Spearman telah diperoleh hasil, bahwa secara umum prosentase (%) Kredit Bermasalah ternyata mempunyai hubungan yang terbalik dengan ke-4 variabel peubah bebas (X1, X2, X3 dan X4) secara parsial. Hubungan terbalik ini dicirikan dengan angka korelasi bertanda negatif. Hal ini dapat dikatakan bahwa prosentase Kredit Bermasalah akan turun apabila terjadi peningkatan terhadap kemampuan dasar analis kredit (X1), kemampuan dalam menilai kelayakan calon nasabah dan mengatisipasi perubahan karakter (X2), kemampuan dalam menilai kelayakan usaha nasabah dan mengantisipasi iklim usaha (X3) serta peningkatan kualitas pembinaan dan pengawasan kredit (X4). 4. Berdasarkan uji signifikansi (2-tailed) terhadap variabel prosentase kredit bermasalah tersebut menunjukkan bahwa hanya satu variable yang memiliki angka signifikansi dibawah 0,05 yakni sebesar 0,01 (signifikan pada taraf kepercayaan 99% atau level 0,01 (2-tailed) yaitu kemampuan dasar analis kredit. Hal ini berarti bahwa hanya kemampuan dasar analis kredit (X1) saja yang mempunyai hubungan yang signifikan terhadap terjadinya kenaikan atau penurunan prosentase kredit bermasalah. Sedangkan untuk tiga variabel lainnya yaitu X2, X3 dan X4 masing-masing dapat dikategorikan tidak signifikan, hampir signifikan dan hampir signifikan. 5. Secara simultan faktor-faktor (kemampuan) internal analis kredit seperti pendidikan formal, pelatihan formal maupun non formal di bidang perkreditan, pengalaman kerja dibidang perkreditan, jumlah rekening binaan dan nilai kredit binaan ternyata mempenganthi terjadinya kredit bermasalah. Namun demikian dari ke 5 (lima) faktor tersebut di atas hanya variabel pengalaman kerja dibidang perkreditan (A3) atau variabel PENG saja yang signifikan terhadap kemungkinan menurunnya prosentase kredit bermasalah (pada taraf kepercayaan 99%). Hal ini berarti bahwa dengan semakin banyaknya pengalaman seorang analis kredit dalam bidang perkreditan, akan berpengaruh nyata terhadap menurunnya prosentase (%) kredit bermasalah, dengan asumsi variabel lainnya tetap. 6. Hasil uji t untuk menguji faktor-faktor yang diduga menyebabkan, terjadinya kredit bermasalah pada nasabah, diperoleh hasil bahwa hanya satu variabel saja yang signifikan secara statistik berpengaruh terhadap terjadinya kredit bermasalah (KREMAS) pada nasabah (pada taraf kepercayaan 99%) yaitu variabel besarnya pinjaman nasabah dengan tingkat signifikansi sebesar 0,048 (dibawah 0,05) 7. Berdasarkan hasil test wilcoxon dua sampel independent (bebas), diperoleh hasil bahwa ternyata domisili BPR, apakah berada di kota kabupaten atau di luar kota kabupaten, tidak berpengaruh terhadap kemungkinan terjadinya penurunan dan peningkatan prosentase kredit bermasalah.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKREDIT BERMASALAHen_US
dc.subjectBANK PERKREDITAN RAKYATen_US
dc.subjectSE WILAYAH EKS KARESIDENAN BESUKIen_US
dc.titleKAJIAN KREDIT BERMASALAH PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT SE WILAYAH EKS KARESIDENAN BESUKIen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:MT-Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Mochtari 990820101249-1.pdf28.55 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.