PENGARUH MODEL GI-GI (GROUP INVESTIGATION-GUIDED INQUIRY) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DAN SIKAP ILMIAH SISWA DALAM PEMBELAJARAN HUKUM NEWTON DI SMA

Abstract

Fisika merupakan ilmu yang mempelajari tentang gejala alam lewat penemuan teori dan konsep sesuai dengan prosedur atau metode ilmiah. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru fisika di SMA Negeri Candipuro dikatakan bahwa pada saat pembelajaran fisika metode yang digunakan yaitu metode ceramah sehingga siswa kurang terlatih untuk mengembangkan daya berfikirnya mengenai aplikasi konsep yang telah dipelajari dalam kehidupan nyata sehingga sikap ilmiah siswa rendah. Permasalahan lain pada pembelajaran fisika yang muncul adalah siswa kurang memiliki minat untuk mempelajari fisika sehingga akan berdampak pada hasil belajar siswa rendah. Salah satu usaha yang bisa dilakukan untuk memperbaiki hasil belajar kognitif dan sikap ilmiah siswa di SMA adalah diterapkannya pembelajaran model pembelajaran GI-GI (Group Investigation-Guided Inquiry). Model pembelajaran GIGI (Group Investigation-Guided Inquiry) adalah model pembelajaran yang terdiri atas empat fase, yaitu membangun konsep (Constructing of Concept), mengajukan/meminta bimbingan pada guru (Guiding), merumuskan dan menguji hipotesis (Formulating of hypothesis), dan mengkomunikasikan dan menilai hasil (Comunicating and assessing). Dengan model GI-GI, siswa dapat belajar menemukan pengetahuan bersama temannya dalam kelompok melalui pengamatan tentang hal-hal (benda atau peristiwa) dari lingkungannya. Selain itu, siswa dapat berinteraksi dan komunikasi lebih dekat dengan teman-temannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh model GI-GI terhadap hasil belajar kognitif fisika dalam pembelajaran hukum Newton di SMA Negeri Candipuro dan mengkaji pengaruh model GI-GI terhadap sikap ilmiah siswa dalam pembelajaran hukum Newton di SMA Negeri Candipuro Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilaksanakan di SMA Negeri Candipuro. Sebelum menentukan sampel, dilakukan uji homogenitas terhadap populasi kelas X yang terdiri dari 9 kelas dan diambil 2 kelas sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Penentuan sampel penelitian ini menggunakan cluster random sampling. Desain penelitian menggunakan post-test only control group design. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi, tes, dokumentasi dan wawancara. Sumber data berasal dari guru, siswa, angket dan post-test. Sebelum dilakukan uji t, dilakukan uji normalitas terlebih dahulu. Selanjutnya dilakukan uji t untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan analisis Independent Sample T-test dengan bantuan program SPSS 22 guna menjawab indikator rumusan masalah. Hasil analisis independent sample t-test terhadap hasil post-test siswa menunjukkan bahwa rata-rata skor post-test siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan rata-rata skor post-test siswa kelas kontrol sehingga dapat disimpulkan bahwa model GI-GI (Group Investigation-Guided Inquiry) berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar kognitif siswa dalam pembelajaran hukum Newton. Nilai rata-rata sikap ilmiah siswa kelas eksperimen sebesar 76,97 sedangkan rata-rata sikap ilmiah kelas kontrol sebesar 71,49 yang terdiri atas 5 indikator yaitu rasa ingin tahu, respek terhadap data/fakta, berpikir kritis, berpikiran terbuka dan kerja sama, dan tekun yang didapat dari pengisian angket setelah proses pembelajaran dengan menggunakan model GI-GI berlangsung. Jadi dapat disimpulkan bahwa sikap ilmiah siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa (a) Model GI-GI (Group Investigation-Guided Inquiry) berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar kognitif fisika dalam pembelajaran hukum Newton di SMA Negeri Candipuro; (b) Model GI-GI (Group Investigation-Guided Inquiry) berpengaruh signifikan terhadap sikap ilmiah siswa dalam pembelajaran hukum Newton di SMA Negeri Candipuro.